WARTAKOTALIVE.COM – Polisi temukan barang lainnya, selain mayat dalam koper yang berjenis kelamin perempuan di Kabupaten Ngawi, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).
Berbagai macam barang di dalam koper merah berisi jasad wanita telanjang korban mutilasi yang ditemukan di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Barang-barang yang ditemukan dalam koper itu dijadikan alat bukti untuk mengungkap identitas korban dan pelaku.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, yang dikonfirmasi Jumat (24/1/2025), menyatakan ada berbagai aksesori yang ditemukan polisi dalam koper merah berisi jasad wanita korban mutilasi.
“Di dalam koper itu kami menemukan gelang tali warna hitam di mana ada lingkaran menyerupai emas, tali kuncir rambut, dan rok warna hitam ukuran L,” kata Joshua.
Baca juga: Fakta Mayat Dalam Koper di Ngawi, Tanpa Busana hingga Tubuh Tak Utuh
Tak hanya itu, kata Joshua, polisi menemukan sepasang sandal merek Chungkus berpola Dior, selimut atau bed cover bermotif lurik garis-garis.
Sementara untuk koper berwarna merah bermerk Reindit dan koper merah jambu merek Reindit.
Joshua menambahkan, di dalam koper merah itu ditemukan tali sumbu warna putih dan tali tas warna hitam.
Tali sumbu warna putih digunakan pelaku untuk mengikat kaki dan tangan korban, sementara tali tas warna hitam digunakan untuk mengikat kedua tangan korban.
Dari barang bukti yang ditemukan, Joshua berharap ada keluarga korban atau pihak lain yang mengenali.
Baca juga: Geger Penemuan Mayat Pria di Mess Karyawan Kota Tangerang, Tergantung Dalam Kamar Mandi
Dengan demikian, dapat membantu polisi mengungkap identitas korban untuk menangkap pelaku mutilasi.
Barang bukti yang diamankan ada koper merah, tali sumbu warna putih untuk ikat kaki dan tangan korban, selimut motif garis-garis, sandal merek Chungkus berpola Dior, tindik warna perak atau emas putih, dan tali tas warna hitam yang digunakan untuk mengikat tangan korban.
Ditemukan di selokan
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reskrim Polres Ngawi mengungkap hasil otopsi mayat perempuan korban mutilasi yang ditemukan dalam koper merah di selokan dekat tempat pembuangan sampah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/1/2025), menyatakan otopsi mayat perempuan korban mutilasi sudah selesai.
Harapannya, ada keluarga korban yang mengenali dari ciri-ciri yang disampaikan polisi.
Joshua menyatakan hasil otopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.
“Dari ciri-ciri mayat korban yang kami amati, korban seorang perempuan dengan tinggi badan 152 cm, usia 20 sampai 30 tahun, dan warna kulit kuning langsat mengarah putih,” ujar Joshua. (*)
Ciri-ciri jasad
Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/1/2025), menyatakan otopsi mayat perempuan korban mutilasi sudah selesai.
Harapannya, ada keluarga korban yang mengenali dari ciri-ciri yang disampaikan polisi.
Joshua menyatakan, hasil otopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.
“Dari ciri-ciri mayat korban yang kami amati, korban seorang perempuan dengan tinggi badan 152 sentimeter, usia 20 sampai 30 tahun, dan warna kulit kuning langsat mengarah putih,” ujar Joshua.
Tak hanya itu, tim forensik mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.
Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.
Sementara untuk hasil otopsi, Joshua mengungkapkan beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.
“Bagian yang tidak ada (hilang) yakni kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut,” jelas Joshua.
Diberitakan sebelumnya, jasad mayat perempuan ditemukan dalam koper dibungkus bubble wrap di salah satu selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025).
Diduga mayat perempuan itu merupakan korban pembunuhan.
Mayat perempuan itu pertama kali diketahui oleh Yusuf (40), warga Desa Macanan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, yang hendak membuang sampah di tempat pembuangan sampah.
“Saat saya hendak membuang sampah ke TPS Dadapan, saya melihat ada paket besar. Karena penasaran, kemudian saya dekati dan angkat, ternyata berat,” kata Yusuf.