Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA – Sosok korban kecelakaan maut truk batubara lindas pengendara motor di Desa Samban Jaya, Kecamatan Batik Nau, Bengkulu Utara, Bengkulu pada Sabtu (1/2/2025) petang.
Korban bernama Aulia Lutfi Alchoir (20) merupakan warga Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara.
Aulia Lutfi Alchoir ternyata adalah seorang mahasiswa yang dikenal sebagai sosok yang baik dan dekat dengan masyarakat.
Kepala Dusun Lembah Duri, Rideksen, mengungkapkan bahwa tempat tinggal korban tidak jauh dari wilayahnya.
“Lutfi bukan warga saya, Pak, namun tetangga dusun Desa Air Sebayur. Kenal saya dengannya, keluarganya di Simpang Batu kita kenal semua,” ungkap Rideksen.
Ia menambahkan bahwa korban yang akrab disapa Lutfi dikenal sebagai anak yang baik dan memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
“Sosok almarhum Lutfi anak yang dikenal baik, Pak, dan bermasyarakat,” terang Rideksen.
Selain itu, Lutfi diketahui masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Bengkulu.
“Almarhum Lutfi ini masih kuliah, tapi saya kurang tahu tepatnya di mana,” ungkap Rideksen.
Di samping kesibukannya sebagai mahasiswa, Lutfi juga kerap membantu keluarganya yang berjualan di Simpang Batu, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara.
“Sering sekali membantu keluarganya jualan bakso kalau di Simpang Batu,” jelas Rideksen.
Atas musibah yang terjadi, Rideksen turut menyampaikan belasungkawa dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Semoga keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan,” harap Rideksen.
Pengendara Motor Terlindas Truk
Sebelumnya diberitakan, seorang pengendara motor tewas setelah terlindas truk di Jalan Dusun Air Solok, Desa Samban Jaya, Kecamatan Batik Nau, Bengkulu Utara, pada Sabtu (1/2/2025).
Kapolsek Batik Nau, Iptu Alfalino, membenarkan adanya kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tersebut.
“Iya, benar laka lantas di wilayah hukum Polsek Batik Nau,” ujar Alfalino.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di Jalan Dusun Air Solok, Desa Samban Jaya, Kecamatan Batik Nau.
“Peristiwa terjadi sekitar pukul lima sore di Jalan Dusun Air Solok,” ungkap Alfalino.
Korban diketahui bernama Aulia Lutfi Alchoir (20), warga Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara.
Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Honda Beat warna pink dengan nomor polisi BD 4723 QB.
Kendaraan tersebut bertabrakan dengan mobil dump truck Canter warna kuning bernomor polisi BD 8545 AW yang dikendarai oleh Johansah.
“Korban mengendarai motor Beat bertabrakan dengan truk batu bara yang melaju dari arah Ketahun menuju Bengkulu,” jelas Alfalino.
Akibat kecelakaan tersebut, korban meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara sepeda motornya hancur setelah masuk ke bawah truk.
Pihak kepolisian dari Polsek Batik Nau langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Pihak kami sudah lakukan olah TKP di sana,” pungkas Alfalino.
Kronologi Kejadian
Rika, warga Desa Samban Jaya, Bengkulu Utara, mengungkapkan detail kejadian tragis tersebut.
“Iya benar, kecelakaannya dekat rumah saya,” ujar Rika.
Menurutnya, kecelakaan yang menimpa korban Lutfi diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, tepat di depan SD 141 Desa Samban Jaya, Kecamatan Batik Nau.
“Kejadiannya sekitar jam setengah lima di depan SD Samban Jaya, korbannya seorang pria bernama Lutfi, orang Ketahun,” terang Rika.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, kejadian bermula saat korban mengendarai motornya dari Bengkulu menuju Ketahun.
“Dia ini dari arah Bengkulu mau pulang ke Ketahun,” jelas Rika.
Namun, di depan SD 141 Desa Samban Jaya, korban terjatuh setelah menyerempet motor pengendara lain.
“Pas di depan SD 141 Samban Jaya ini, ada orang pakai motor dari arah yang sama mau nyebrang belok ke bengkel, jadinya nyerempet motor depannya,” ungkap Rika.
Saat terjatuh, nahas korban tertabrak truk batu bara yang sedang melintas.
“Terus ada mobil truk batu bara pula lewat, jadi tertabrak dan terlindas sepertinya,” terang Rika.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Perawatan Batik Nau untuk mendapat penanganan, namun nyawanya tidak tertolong.
“Meninggal di puskesmas waktu mau ditangani,” pungkas Rika.