KLATEN, KOMPAS.com – Ban berdecit saat mobil menanjak menandakan roda penggerak mengalami kehilangan traksi. Sehingga, mobil cenderung berhenti di tempat bahkan merosot ke belakang.
Hilangnya traksi pada permukaan roda penggerak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kondisi permukaan jalan, cara mengoperasikan dan kemiringan tanjakan.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan ban mobil berdecit menandakan roda penggerak kehilangan daya cengkeram pada permukaan jalan.
Baca juga: Tak Kuat Menanjak, Truk Pengangkut Pasir Terjun ke Jurang di Bogor
“Hilangnya daya cengkeram roda penggerak, salah satunya disebabkan oleh permukaan jalan tidak rata, sehingga salah satu ban menapak tidak sempurna,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (26/1/2025).
Hardi mengatakan, saat ban mobil berdecit, pengemudi perlu memastikan kedua roda penggerak menapak dengan sama rata.
“Bila salah satu roda penggerak agak sedikit terangkat, maka dampaknya salah satu roda akan berputar ditempat atau spinning, sedangkan salah satu rodanya berhenti,” ucap Hardi.
Baca juga: Kronologi Tabrakan Beruntun di Jembatan Titi Papan Medan, Berawal dari Truk Gagal Menanjak
Hardi menjelaskan, hal itu bisa terjadi lantaran beberapa gardan mobil memiliki kelemahan pada jalan tidak rata.
Selain permukaan jalan tidak rata, menurut Hardi, permukaan jalan yang basah, berpasir atau berlumpur akan membuat roda penggerak cenderung kehilangan traksi.
“Sebisa mungkin hindari jalan becek, basah, berbatu atau berkerikil, dengan demikian roda penggerak lebih baik dalam mentransfer tenaga,” ucap Hardi.
Baca juga: Truk Kontainer Gagal Menanjak di Jembatan Medan lalu Tabrak 3 Mobil
Hardi juga mengatakan, pengemudi perlu menyesuaikan injakan pedal gas, agar roda berputar secara perlahan.
“Bila pedal gas diinjak terlalu dalam, roda akan lebih cepat berputar, ban mobil cenderung berdecit, sedangkan dengan gas perlahan akan menjaga traksi menjadi lebih baik,” ucap Hardi.
