JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/1/2025). Sementara itu, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.04 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.097,52 atau turun 9,99 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.107,52.
Sebanyak 151 saham melaju di zona hijau dan 175 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 787,21 miliar dengan volume 748,54 juta saham.
Baca juga: IHSG Sentuh Level 7.100-an, Rupiah Lesu
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova, menuturkan, IHSG cenderung bergerak konsolidasi dengan potensi melemah menuju level 7.022 selama masih berada di bawah resisten fraktal 7.197 hari ini.
Namun demikian, IHSG berpeluang untuk naik menuju 7.301 apabila menembus di atas area 7.197-7.231. “Level support IHSG berada di 7.022, 6.931, dan 6.875, sementara level resistennya di 7.197-7.231, 7.301, dan 7.402. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” terang dia.
Sementara itu bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona merah, dengan Nikkei 225 turun 1,23 persen (476,5 poin) ke level 38.118,00, Hang Seng turun 0,53 persen (103,14 poin) ke level 19.419,75. Kemudian Shanghai Composite turun 0,21 persen (6,67 poin) di level 3.229,36.
Sementara Strait Times naik 0,37 persen (14,11 poin) di level 3.815,24.
Rupiah
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.17 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.363 per dollar AS atau menguat 12,5 poin (0,08 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.376 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan pasar kelihatannya masih bereaksi terhadap pengumuman pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang mendorong pelemahan rupiah terhadap dollar AS.
Namun demikian, semalam data ekonomi AS penting kembali dirilis di bawah ekspektasi pasar, yaitu data penjualan ritel AS bulan Desember yang tumbuh hanya 0,4 persen, berbanding bulan sebelumnya sebesar 0,8 persen, sehingga indeks dollar AS bergerak turun ke bawah 109 pagi ini.
“Jadi ada kemungkinan pelemahan rupiah bisa tertahan dan mencoba menguat pagi ini ke arah 16.300, dengan potensi resisten di 16.400,” ucap dia.
Baca juga: Wall Street Tergelincir, Saham Teknologi Besar Rontok