Alasan Anak Bos Rental Ngamuk dalam Rekonstruksi Kasus Penembakan,Ungkap 2 Kejanggalan Pelaku TNI

  • Share

TRIBUNJATIM.COM – Anak-anak bos rental mengamuk saat menyaksikan rekonstruksi penembakan yang menewaskan ayah, Ilyas Abdurrahman.

Rizky Agam dan Agam Muhammad pun mengungkap kejanggalan di balik kasus ayahnya yang meninggal dunia ditembak oleh oknum anggota TNI AL.

Mereka mengurai curhatan pilu kepada Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi soal kasus penembakan yang menewaskan sang ayah.

 

Diberitakan, bos rental Ilyas Abdurrahman tewas setelah ditembak oleh oknum TNI AL di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada 3 Januari 2025 lalu.

Polisi menetapkan tiga oknum TNI AL yakni Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA sebagai tersangka atas kasus tersebut.

Guna penyelidikan, polisi dan Puspomal TNI AL menggelar rekonstruksi penembakan bos rental di TKP dengan menghadirkan para pelaku pada 11 Januari 2025.

Di momen rekonstruksi tersebut, terlihat kehadiran anak-anak korban yang sempat menyita perhatian.

Pasalnya anak-anak bos rental sempat histeris seraya mengamuk saat melihat pelaku.

Beberapa hari usai melihat rekonstruksi kematian sang ayah, Rizky Agam dan Agam Muhammad pun mendatangi Dedi Mulyadi.

Sembari menarik napas panjang, Agam mengakui perasaannya masih belum tenang kendati penembak sang ayah sudah ditangkap.

Kepada Dedi Mulyadi, Agam mengungkap kejanggalan yang ia rasakan terkait kasus penembakan sang ayah.

Kejanggalan pertama yang dirasakan Agam adalah saat melihat wajah pelaku ditutup di momen rekonstruksi.

“Kamu ragu enggak?” tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan di kanal YouTubenya pada Selasa (14/1/2025).

“Kan ada rekonstruksi. Di rekonstruksi apa yang membuat kamu hatinya enggak lega?” lanjutnya.

“Pada saat rekonstruksi itu kita enggak ditunjukkan pelaku-pelaku. Mukanya (pelaku) ditutup,” jawab Rizky Agam.

“Dalam pidana umum yang biasa berlaku, kalau pembunuh waktu rekonstruksi wajahnya kelihatan enggak?” tanya Kang Dedi lagi.

“Saya kurang tahu,” jawab Rizky Agam.

“Kalau di (pidana) umum (wajah pelaku) kelihatan (saat rekonstruksi).”

“Di pidana militer apakah pelakunya harus kelihatan atau tidak? Nanti saya lihat KUH Pidana militernya,” akui Kang Dedi.

Adapun perihal dirinya gusar dengan penyidik yang menutup wajah pelaku, Rizky Agam mengurai cerita.

Bahwa ia ragu apakah pria yang hadir di rekonstruksi tersebut adalah benar-benar pelaku penembakan sang ayah.

Meski begitu, Agam mengaku tidak berani bertanya ke penyidik atau Puspomal TNI AL saat rekonstruksi.

Hal itulah yang akhirnya membuat perasaan Agam belum lega.

“Karena kita tidak tahu di balik (topeng) muka itu siapa. Karena kita tidak tahu saksi-saksi ini apakah betul yang melakukan itu di balik topeng itu. Itu jadi keraguan ke kita sebagai korban,” akui Rizky Agam.

“Enggak disampaikan waktu itu ke penyidik atau Puspomal AL waktu rekonstruksi?” tanya Kang Dedi.

“Enggak disampaikan,” ujar Agam.

“Waktu itu enggak nanyain (karena) enggak berani?” imbuh Kang Dedi.

“Saya enggak berani Pak Dedi, karena kita sudah ikuti prosedur dari Puspomal aja,” ucap Agam lagi.

 

Kendati demikian, Rizky Agam dan Agam Muhammad mengaku sempat diperlihatkan wajah pelaku oleh Puspomal TNI AL saat pemanggilan dirinya sebagai saksi.

“(Kamu) Mengenali pelaku, wajahnya?” tanya Kang Dedi.

“Mengenali. Pada saat di Puspomal ditunjukkan wajah pelakunya, dilihatin, (pelaku) diborgol, udah pakai baju tahanan di ruang pemeriksaan,” ujar Rizky Agam.

Sementara kejanggalan kedua terkait rekonstruksi kasus penembakan bos rental, kata anak-anak korban, adalah soal dengan pemeriksaan dirinya.

Diakui Rizky Agam dan Agam Muhammad, mereka diperiksa oleh Puspomal TNI AL setelah Puspomal mengadakan konferensi pers di hadapan media.

“Setelah preskon baru kita diperiksa. Jadi bukan sebelum preskon,” ujar Rizky Agam.

“Oh, jadi TNI AL yang waktu itu melakukan preskon itu, korbannya belum diperiksa?” tanya Kang Dedi.

“Belum diperiksa. Hanya pada satu pihak, si pelaku ini. Kita belum dimintai kesaksiannya,” kata Rizky Agam.

“Oh, jadi belum dimintai keterangan, hasil penyelidikan sudah dikonferensi pers?”

“Semestinya kan hasil penyelidikan dulu selesai, setelah itu baru disampaikan ke publik fakta yang terjadi, itu pun secara bertahap,” ungkap Kang Dedi.

 

Setelah mendengar curhatan anak-anak bos rental, Dedi Mulyadi pun mengurai nasihat.

Kang Dedi mengaku siap membantu anak-anak korban guna mengawal penyelidikan kasus penembakan bos rental tersebut.

“Usahanya harus tetap berjalan. Anggap ini adalah tantangan untuk terus bangkit karena kamu anak muda.”

“Menyangkut proses hukum yang dijalani oleh pelaku agar dilakukan secara transparan dan terbuka.”

“Sepengetahuan saya kalau peradilan pidana seperti ini terbuka, nanti bisa dilihat oditur militernya tetap berjalan. Dan saya bantu, jangan takut,” ujar Kang Dedi.

“Terima kasih Kang Dedi,” kata anak-anak korban sembari tersenyum lega.

Sebelumnya, Agam dengan tegas membantah tuduhan pengeroyokan terhadap anggota TNI. 

Dalam pernyataannya yang penuh emosi, Agam meminta agar Presiden Prabowo turut terlibat dalam penyelesaian kasus ini.

“Saya tidak terima dengan pernyataan pengeroyokan itu. Sejak awal, kami sudah bersikap persuasif.”

“Bahkan saat di Saketi, kami sudah mencoba menghindar dengan cara yang baik,” kata Agam sambil menangis. 

Ia menjelaskan bahwa rombongan bos rental tersebut sudah dipergoki membawa mobil Honda Brio orange, yang akhirnya membuat mereka merasa terancam dan mencari perlindungan ke Polsek Cinangka.

Namun permintaan mereka untuk didampingi polisi justru ditolak. 

Menurut Agam, setelah mobil terdeteksi di rest area KM 45 Tol Merak-Tangerang, mereka bertemu dengan oknum TNI AL, AA, yang ternyata berada di luar mobil.

Ia menegaskan bahwa tidak ada pengeroyokan, dan dalam video yang beredar, terlihat ia berusaha melindungi ayahnya dari ancaman pistol.

“Kita tuh tidak mengeroyok, waktu bapak saya memeluk di di rest area, waktu itulah dia yang menodongkan pistol di Saketi.”

“Makanya ada di video itu kan terdengar, ‘Mana pistol kamu? Mana pistol kamu? Jatuhkan’. Bapak saya cuma menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut,” katanya.

Agam juga mengungkapkan bahwa paman AA, yang berada di dalam mobil Sigra, adalah orang yang menembak ayahnya, Ilyas, tepat di dada.

“Dari kejauhan, paman AA melepaskan tembakan ke arah ayah saya,” ungkap Agam.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Share