Koloni Ulat Bulu Teror Siswa SD di Madiun, Petugas Damkar Turun Tangan

  • Share
Koloni Ulat Bulu Teror Siswa SD di Madiun, Petugas Damkar Turun Tangan

MADIUN, KOMPAS.com – Koloni ulat bulu meneror penghuni gedung SDN Kincang 01, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sejak sebulan terakhir.

Kondisi itu mengakibatkan siswa dan guru mengalami gatal-gatal hingga bentol pada tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya.

Kepala SDN Kincang 01, Purwandari, yang dikonfirmasi Kompas.com, Senin (10/2/2025), menyatakan ulat bulu mulai membentuk koloni di beberapa pohon mangga di halaman sekolah dalam sebulan terakhir.

Dampaknya, siswa dan guru sering merasakan gatal lantaran terkena bulu ulat tersebut. “Ada yang mengalami gatal-gatal. Dan ada pula yang sampai bentol-bentol karena terkena ulat bulu,” kata Purwandari.

Baca juga: Angin Kencang dan Mulai Jarang Hujan, Ulat Bulu Hidup Liar di Sekolah

Menurut Purwandari, teror ulat bulu yang berkoloni di pepohonan di halaman sekolah kian meresahkan guru dan siswa.

Purwandari mengatakan, setiap hari dia mendapatkan informasi  soal adanya siswa yang mengalami gatal-gatal akibat terkena ulat bulu. Terlebih saat ini jumlah siswa di sekolahnya mencapai 113 orang.

“Kalau ada anak yang terkena ulat bulu, langsung kami berikan bedak atau minyak kayu putih biar tidak merambat ke mana-mana,” jelas Purwandari.

Terhadap kejadian itu, kata Purwandari, manajemen sekolah sudah mencoba membasmi ulat dengan menyemprotkan insektisida. Namun, ulat bulu tetap berkembang biak.

Untuk itu, Purwandari mencoba melaporkan kejadian teror ulat bulu itu ke Damkar Pemkab Madiun.

Mendapatkan laporan tersebut, tim Damkar Pemkab Madiun langsung turun ke lokasi.

Petugas Damkar Kabupaten Madiun, Heri Kusuwarjaya, yang ditemui di lokasi, mengatakan bahwa untuk membasmi ulat, petugas menunggu anak pulang sekolah.

Selanjutnya, petugas menggunakan metode penyemprotan dengan insektisida hingga cairan kimia agar bisa membunuh seluruh ulat bulu.

Baca juga: Ulat Bulu Serbu Sekolah di Madiun, 10 Siswa Dipulangkan

“Agar bisa mati semua, kami semprotkan insektisida dengan alat khusus yang bisa menjangkau daerah atas pohon.”

“Pasalnya, bila hanya disemprot bagian bawah, maka bagian atas pohon masih dapat berkembang biak. Dengan demikian, ulatnya akan ada terus,” tutur Heri.

Ia menambahkan, petugas membutuhkan sekitar satu jam untuk membasmi ulat bulu di lima pohon mangga yang berada di halaman sekolah. 

  • Share