Berikut ini 5 candi di Klaten yang menarik untuk dikunjungi, candi-candi ini bisa menjadi alternatif jika bosan ke candi Prambanan dan Borobudur
TRIBUNNEWSMAKER.COM – 5 candi di Klaten yang menarik untuk dikunjungi, candi-candi ini bisa menjadi alternatif.
Selain umbul, destinasi wisata candi di Klaten wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah adalah berbagai candi.
Selain menyuguhkan berbagai misteri, candi juga kaya akan keindahan seni, sejarah, dan budaya yang menarik untuk dipelajari pengunjung.
Wisata candi di Klaten memberikan pengalaman menarik bagi wisatawan yang ingin mendalami sejarah sekaligus menikmati keindahan arsitektur candi-candi kuno.
Setiap candi di Klaten menawarkan kisah unik yang dapat memperluas wawasan tentang peradaban di masa lalu.
Selain itu, kawasan sekitar candi juga menyediakan pemandangan indah yang sangat cocok untuk berfoto.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Sambut Kapolres AKBP Nur Cahyo, Berharap Terjaganya Sinergitas Klaten Makin Kuat
1. Candi Merak
Candi Merak adalah situs wisata candi di Klaten yang berasal dari Kerajaan Mataram Kuno.
Candi Merak memiliki keunikan pada tiga candi perwara kecil yang menghadap bangunan induk, serta relief ular yang menghiasi pipi tangga candi.
Keunikan tersebut memberikan ciri khas yang berbeda dari candi Hindu lainnya.
Dan relief ular tersebut menambah daya tarik dan menunjukkan perbedaan desain dengan candi-candi Hindu pada umumnya.
Candi dinamai dari sarang burung merak yang ditemukan di pohon joho yang tumbuh di atas bangunan candi pada masa lampau.
2. Candi Bubrah
Candi Bubrah adalah salah satu bangunan ikonik yang mencerminkan kejayaan Kerajaan Mataram Kuno.
Candi Bubrah dibangun di atas tanah berbentuk persegi dengan panjang sisi 12 meter, dengan menunjukkan desain yang sederhana namun penuh makna akan masa lalu.
Sayangnya, sebagian besar bagian candi telah hancur, hanya tersisa-sisa struktur yang seolah memperlihatkan betapa pentingnya candi ini dalam sejarah masa lalu.
Sehingga candi ini disebut dengan Candi Bubrah, karena bubrah artinya rusak dalam Bahasa Jawa.
Candi Bubrah juga menjadi salah satu situs sejarah yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
3. Candi Plaosan
Candi Plaosan adalah salah satu destinasi populer di Klaten yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kompleks Candi Plaosan terbagi menjadi Candi Plaosan Kidul dan Candi Plaosan Lor,.
Dimana masing-masing melambangkan Rakai Pikatan dan Pramodyawardani.
Candi ini memiliki relief-relief yang menghiasi candi ini masih terjaga dengan baik, yang menunjukkan kehidupan di masa lalu.
Candi Plaosan dibangun oleh Rakai Pikatan dari Kerajaan Medang, dengan arsitektur yang memadukan unsur Buddha dan Hindu.
Keunikan ini menjadikan Candi Plaosan sebagai salah satu situs bersejarah yang patut dikunjungi.
4. Candi Lumbung
Candi Lumbung memiliki corak khas Buddha dengan 16 candi perwara yang mengelilingi candi utama.
Candi ini dikenal unik karena bentuknya yang memiliki banyak segi, yang memberi kesan geometris yang menarik.
Selain itu, relief-relief yang menggambarkan sosok laki-laki dan perempuan menambah daya tarik artistik dari Candi Lumbung.
Beberapa elemen seperti atap candi dan arca sudah hilang, namun pahatan Kuwera dan Hariti masih terlihat di dinding dekat pintu masuk candi perwara.
5. Candi Sewu
Candi Sewu adalah kompleks percandian Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur, yang terletak di Klaten, Jawa Tengah.
Dengan arca Dwarapala dan lebih dari 240 candi perwara, kompleks ini mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya masa lalu.
Candi Sewu awalnya dibangun sebagai tempat ibadah Buddha, kini menjadi tujuan wisata pengunjung dari berbagai kota di Indonesia.
Candi Sewu identik dengan legenda Roro Jonggrang, yang mengisahkan pembangunan candi dalam waktu singkat oleh Prabu Bandung Bondowoso.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)