TEMPO.CO, Palembang – Kota Palembang, Sumatera Selatan memiliki satu museum tokoh pejuang kemerdekaan, yaitu museum dr Adnan Kapau Gani atau akrab didengar dengan sebutan AK Gani, yang terletak di Jalan MP. Mangkunegara, Kecamatan Sako.
Setelah lama tak ada kegiatan, pemerintah kota Palembang mengadakan pameran foto dan arsip tokoh kemerdekaan di museum tersebut. Pameran ini untuk memperingati Perang 5 Hari 5 Malam, yang jatuh pada awal Januari 1947. Momen ini tentu menarik untuk wisatawan pecinta sejarah.
Pameran Foto dan Arsip di Museum Adnan Kapau Gani atau AK Gani yang terletak di Jalan MP. Mangkunegara, Kecamatan Sako, Palembang. Kamis, 30 Januari 2025. TEMPO/Yuni Rahmawati
Menurut pantauan Tempo, pameran ini menampilkan berbagai foto-foto dan arsip bersejarah AK Gani. Tak hanya itu, di museum itu juga banyak barang-barang yang ditinggalkan AK Gani setelah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Charitas Palembang pada 23 Desember, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang.
AK Gani merupakan satu tokoh kemerdekaan Indonesia yang cukup berjasa bagi kemajuan dunia militer, pendidikan dan ekonomi kota Palembang. Wisatawan yang ingin belajar sejarah saat akhir pekan ini dapat melihat barang sejarah yang dimiliki oleh AK Gani. Seperti Mesin Tik yang dipakai AK Gani untuk berkirim surat yangmasih rapi berjajar. Bahkan, seragam TNI-nya pun juga masih rapi dilipat.
Kiprah AK Gani cukup dikenal di tanah Sumatera Selatan. Sejak kemerdekaan Indonesia, ia bersama Sutan Sjahrir dan Mohammad Roem menjadi delegasi Indonesia pada Perjanjian Linggarjati, untuk membanggun roda ekonomi Indonesia, khususnya di Palembang. Ia juga merupakan Gubernur Militer Sumsel pada tahun 1949 dan juga sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Sriwijaya.
Pameran Foto dan Arsip di Museum Adnan Kapau Gani atau AK Gani yang terletak di Jalan MP. Mangkunegara, Kecamatan Sako, Palembang. Kamis, 30 Januari 2025. TEMPO/Yuni Rahmawati
Penjabat Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah mengatakan, museum ini menambah destinasi wisata yang ada di Palembang. Terlebih, Palembang juga dijuluki sebagai Kota Tertua di Indonesia. “Di sini terlahirnya tokoh-tokoh nasional pejuang- pejuang bangsa yang hasilnya kita nikmati keindahannya, kenyamanya dan kondusifitasnya,” kata Cheka pada Kamis, 30 Januari 2025.
Dengan adanya museum ini, Cheka berharap generasi muda tertarik mengunjunginya. Selain menambah ilmu pengetahuan sejarah, juga terinspirasi semangat pejuang terdahulu untuk membangun kota Palembang.
“Ini juga sesuai dengan kata pendahulu bangsa, yakni bangsa yang besar adalah yang menghargai pendahulunya. Bagaimana mungkin kita menjadi bangsa bisa apabila tidak menghargai pendahulu, ini sudah on the track, kita ingin menjadi bangsa yang besar,” kata dia.
Cheka memastikan dukungan Pemkot Palembang untuk kemajuan museum, melalui Dinas Pariwisata Palembang agar menarik minat wisatawan dari dalam dan luar Pelambang. “Tentunya kita punya dinas kebudayaan dengan program-programnya untuk mengarahkan pengelolaan museum yang ada di Palembang,” kata dia.
Pilihan editor: Kondisi Museum Louvre Krisis, Minta Bantuan Direnovasi