TRIBUN-BALI.COM– Penunjukan Yabes Roni Malaifani sebagai kapten tim di Bali United beberapa waktu belakangan memantik kritik dan pertanyaan dari fans di sosial media.
Dalih soal banyaknya Yabes Roni Malaifani banyak mengoleksi kartu kuning di musim ini menjadi sorotan hangat. Pemain yang kini menempati posisi di bek sayap ini telah mencatatkan penampilan sebanyak 15 kali bersama Bali United.
Dari 15 kali penampilannya itu, Yabes Roni menorehkan 8 kali shot, 2 kali asis, dan 253/358 passes. Sementara ketika bertahan, pemain bernomor punggung 11 ini mencatatkan 34 tekel, 23 intersep, dan 11 kali clearances.
Sayangnya, eks pemain Timnas U19 Indonesia era Indra Sjafri itu dalam hal kedisiplinan membukukan statistik yang lumayan mencolok. Yabes Roni mencatatkan 8 kali kartu kuning, 1 kali kartu merah, dan 38 kali pelanggaran.
Baca juga: NAIK Klasemen Peringkat 5, Tiga Poin Penting Bali United di Laga Kandang PSS Sleman
Baca juga: NAIK Klasemen Peringkat 5, Tiga Poin Penting Bali United di Laga Kandang PSS Sleman
Torehan ini tentu tidak mengherankan, pasalnya pemain kelahiran Alor, NTT, pada 6 Februari 1995 tersebut diketahui, sebelumnya mengisi pos sebagai pemain penyerang sayap. Namun dalam dua musim terakhir, Yabes Roni mendapatkan tugas baru dari pelatih Stefano Cugurra “Teco” untuk menempati pos di bek sayap kiri.
Merespon banyaknya pertanyaan dan kritik soal ditunjuknya Yabes Roni sebagai kapten tim, pelatih Teco pun angkat bicara. Menurut Teco, dipilihnya Yabes Roni dalam tim karena pemain berpostur 1,68 meter itu dianggap sebagai pemain yang punya hati untuk bermain dan berjuang di lapangan.
Ya, Yabes Roni tercatat sebagai salah satu pemain generasi pertama yang masih loyal bermain hingga saat ini bersama Bali United. Melongok catatan sejarah klub, Yabes Roni bergabung ke Bali United sejak 13 Januari 2015 silam atau sudah satu dekade bersama skuad Serdadu Tridatu.
Melihat dari durasi kebersamaan dengan klub, pemain yang telah memperpanjang kontrak terakhir pada 2019 lalu ini turut mengantar Bali United meraih dua trofi juara back to back di kompetisi Liga 1 di musim 2018/2019 dan 2021/2022.
“Saat ini memang Ricky yang menjadi kapten dalam tim namun karena cedera dan tidak bermain di beberapa pertandingan, maka Yabes Roni menjadi kapten. Sama dengan Ricky, Yabes sudah 10 tahun sebagai pemain Bali United dan menurut saya punya hati yang lebih untuk berjuang dengan tim bersama rekan-rekannya,” kata Teco dikutip dari laman resmi klub belum lama ini.
Sejatinya, ban kapten tim memang diberikan kepada Ricky Fajrin namun lantaran pemain asal Semarang, Jawa Tengah itu terkendala cedera. Pelatih pun menunjuk wakil kapten, yakni Yabes Roni untuk menjadi pemimpin rekannya di dalam lapangan.
Menariknya, baik Yabes dan Ricky saat ini mengisi posisi yang sama sebagai bek sayap kiri dan bersaing di dalam tim untuk mendapatkan tempat di starting XI sekaligus ban kapten di klub. (Ady)
Tak Mau Persoalkan Koleksi Kartu
Kendati demikian, Teco tidak ingin mempermasalahkan perihal jumlah kartu yang dikoleksi Yabes Roni lantaran tidak ada hubungannya dengan penunjukkan ban kapten yang digunakan oleh pemainnya.
Bagi Teco, banyaknya kartu kuning yang didapatkan Yabes Roni yang sudah 8 kali kartu kuning di musim ini masih dianggapnya wajar. Pasalnya, Yabes Roni saat ini bertransformasi dari penyerang sayap menjadi bek sayap kiri yang acapkali bentrok dengan penyerang lawan di lini pertahanan Bali United.
“Kartu kuning diperoleh karena ada pelanggaran yang terjadi. Menurut saya, tidak ada hubungan antara kartu dengan kapten dalam tim. Selama membantu tim untuk meraih hasil positif tentu tidak masalah,” beber Teco.
Tak hanya Ricky Fajrin dan Yabes Roni yang bergiliran mengemban ban kapten tim, sebelumnya sosok Elias Dolah dan Kadek Agung pernah juga di situasi yang serupa ketika mereka salah satunya berhalangan untuk diturunkan. (Ady)