Tak Ada Korban Selamat, Tabrakan American Airlines dan Black Hawk Jadi yang Terburuk dalam 24 Tahun

  • Share
Tak Ada Korban Selamat, Tabrakan American Airlines dan Black Hawk Jadi yang Terburuk dalam 24 Tahun

KOMPAS.com – Tabrakan pesawat American Airlines dengan helikopter Black Hawkdi dekat Bandar Udara Nasional Ronald Reagan Washington, Amerika Serikat (AS) menjadi yang terburuk dalam lebih dari 20 tahun.

Pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 5342 itu membawa 60 penumpang dan empat awak dari Wichita, Kansas.

Sementara itu, ada tiga tentara di dalam pesawat Sikorsky H-60 milik Angkatan Darat (AD) AS.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, tidak ada yang selamat dalam insiden tersebut dengan sedikitnya 40 mayat telah ditemukan pada Kamis (30/1/2025) malam, dikutip dari CBS News, Jumat (31/1/2025).

“Ini adalah operasi yang sangat kompleks, kondisi di luar sana sangat sulit bagi para penyelamat. Sangat dingin. Mereka berhadapan dengan kondisi yang relatif berangin,” kata Kepala Pemadam Kebakaran dan EMS D.C. John Donnelly.

Baca juga: Trump Salahkan Kebijakan Biden dan Obama atas Kecelakaan Pesawat American Airlines di Washington DC

Kecelakaan pesawat terburuk dalam 24 tahun terakhir

Dilansir dari CNBC, Kamis (30/1/2025), AS telah bertahun-tahun tanpa melaporkan kecelakaan penerbangan komersial yang fatal.

Kecelakaan pesawat penumpang komersial AS yang mematikan terakhir terjadi pada Februari 2009 ketika Continental Flight 3407 menabrak sebuah rumah ketika tiba di Buffalo, New York dan menewaskan 50 orang.

Kecelakaan pesawat tersebut mendorong peraturan federal yang mengharuskan lebih banyak istirahat dan pelatihan bagi pilot.

Adapun kecelakaan pesawat komersial paling mematikan di AS juga melibatkan American Airlines.

Baca juga: Black Box Pesawat American Airlines Ditemukan, Kapan Hasil Analisis Diketahui?

Pesawat Airbus A300 itu jatuh pada November 2001 tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional John F. Kennedy di New York.

Total 265 orang dalam penerbangan tersebut tewas.

Sejak saat itu, kecelakaan pesawat menjadi sangat jarang terjadi, yang oleh para ahli keselamatan sering dianggap sebagai akibat dari tindakan keselamatan yang tumpang tindih dan berlebihan.

National Transportasi Safety Board (NTSB) akan memimpin penyelidikan atas kecelakaan yang menimpa American Airlines dan helikopter Black Hawk, Rabu malam itu.

Penyelidikan ini melibatkan Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), American Airlines, serikat pekerja awak pesawat, dan pihak-pihak lainnya.

Baca juga: Lokasi Tabrakan Pesawat American Airlines dan Black Hawk, Hanya 4,8 Km dari Gedung Putih

NTSB akan mengeluarkan laporan awal, tetapi laporan akhir yang menentukan penyebab kecelakaan pesawat bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan lebih dari setahun.

Para penyelidik akan memeriksa rekaman kontrol lalu lintas udara, catatan pelatihan, serta perekam suara dan data kokpit pada kotak hitam, bersamaan dengan sejumlah faktor lainnya.

Kecelakaan ini menjadi tantangan bagi Presiden Donald Trump yang baru saja dilantik.

Dia belum menunjuk seorang kandidat untuk menjadi kepala tetap FAA setelah Mike Whitaker yang ditunjuk Joe Biden mengundurkan diri pada 20 Januari, ketika masa jabatan Trump dimulai.

FAA pada 2023 menyusun rencana yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan lebih lanjut dan menghilangkan semua close call di bandara.

  • Share