TRIBUN-MEDAN.com – Inilah siasat licik Antok usai mutilasi Uswatun Khasanah.
Ia sudah merencanakan kabur ke luar negeri untuk jadi TKI.
Namun rencana tersebut terlanjut batal karena Antok keburu diringkus pihak kepolisian
Baca juga: Resep Rica-rica Ikan Tongkol untuk Lauk Makan Siang di Rumah Bersama Keluarga
Rohmad Tri Hartanto alias Antok ternyata punya pengalaman jadi TKI di Korea Selatan, bahkan digaji 2 digit.
Ya, Antok sempat menjadi TKI. Namun kini keahliannya selama bekerja di luar negeri malah dipakai dalam kasus jasad dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur.
Antok mengakui telah membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah.
Baca juga: TANGIS PENYESALAN Rohmad alias Antok Pembunuh-Mutilasi Uswatun Khasanah, Dijerat Pasal Hukuman Mati
Ia juga telah mengaku mengemas tubuh Uswatun dalam koper merah.
Jasad dalam koper merah, Uswatun Khasanah, ditemukan warga di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi pada Kamis (23/1/2025).
Antok kemudian ditangkap pada Minggu (26/1/2025).
Selama di Indonesia Antok mencari uang lewat jual beli mobil bodong.
Tapi sebelumnya ternyata ia pernah bekerja di Korea Selatan.
Antok bahkan mengaku sempat berpikir untuk pergi ke Korea Selatan agar bisa lolos dari kasus jasad dalam koper merah.
“Sempat kepikiran. (Lewat jalur) ya resmi,” kata Antok.
Baca juga: BOCORAN Legenda Man United, Perombakan Besar-besaran Ruben Amorim Akan Singkirkan 14 Pemain MU
Ia pernah bekerja sebagai TKI selama 6 sampai 8 tahun.
Selama bekerja sebagai TKI, Antok mendapat gaji dua digit.
“Gaji Rp 12 juta,” katanya.
PS Kanit III Subdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKP Fauzi mengatakan saat bekerja di Korea Selatan, Antok bertugas mengemas barang.
Tak ayal ia sampai dua kali dikontrak dengan masing-masing masa kerja selama empat tahun.
“Antok terbiasa dengan pekerjaan bungkus barang,” katanya.
Keahlian tersebut justru dipakai Antok di kasus jasad dalam koper merah.
“Inilah yang membuat dia (Antok) mengemas potongan tubuh korban sangat teliti dan rapih,” katanya.
AKP Fauzi mengatakan kemampuan itu ia dapat selama bekerja sebagai TKI.
“Kemampuan ini dia dapat selama bekerja di sana,” katanya.
Baca juga: Kenapa saat Imlek Selalu Ada Atraksi Barongsai? Bagaimana Sejarahnya, Simak Ulasan Berikut
Rohmad Tri Hartanto memang menyebar beberapa potongan tubuh Uswatun Khasanah.
Antok memotong tubuh Ana mulai dari kepala, kedua kaki.
Dia mengemas potongan tersebut menggunakan teknik pelapisan plastik yang sangat rapat dan efisien.
“Seperti cara mengemas barang yang rapuh, bukan orang yang sedang panik,” kata AKP Fauzi.
Baca juga: Samsung Galaxy S25 Series Bawa 7 Peningkatan, Fitur AI Makin Canggih hingga Chipset Unggulan
“Sangat rapih sekali. Sama kayak packing pabrik. Ketemu kakinya, kepalanya juga. Kayak packing paket barang,” tambahnya.
Ia menilai cara pengemasan potongan tubuh jasad dalam koper merah di Ngawi tak seperti dikerjakan orang panik.
“Bukan seperti orang panik. Santai,” katanya.
Malahan koper merah yang dipakai Antok merupakan kenangan dari bekerja sebagai TKI.
Koper tersebut dipakai Antok selama bekerja di Korea Selatan.
“Koper dibawa langsung Antok saat kembali dari Korea setelah bekerja selama empat tahun,” katanya.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan