Otomotifnet.com – Setelah melakukan first ride Yamaha Aerox Alpha Turbo di sirkuit Sentul karting, Bogor, Jawa Barat. Kali ini adalah sesi test ride di jalan raya yang penuh tanjakan.
Tentunya agar bisa merasakan torsi yang besar pada mesin baru Blue Core 155 cc VVA generasi ketiga dengan transmisi YECVT.
Tim redaksi kali ini ikut dalam mini turing dari Bandung ke Naringgul di Kabupaten Cianjur Selatan, Jawa Barat.
Jalur yang viral di sosial media ini dijuluki sebagai jalur “Sarebu Kelokan”.
Bukan cuma asyik untuk cornering, treknya yang naik turun juga menjadi tantangan yang menarik buat Yamaha Aerox terbaru ini.
Lalu bagaimana performa Yamaha Aerox Alpha Turbo di trek ini?
Pertama yang bisa dirasakan adalah suspensi baru di depan yang kini punya diameter as lebih besar yaitu 30 mm persis suspensi depan NMAX Turbo.
Juga suspensi belakang yang memiliki subtank punya spring rate lebih keras. Sasis pun ada penguatan di bagian tengah.
Efeknya, dipakai menikung terasa sangat stabil dan mudah dikendalikan, terutama ketika berpindah arah.
Dipakai menikung parabolik pun terasa mantap berkat suspensi baru dan ban tapak lebar yang menjadi standar motor ini.
Tapi konsekuensinya, ketika lewat jalan rusak dan berbatu memang terasa keras.
Berbeda dengan suspensi belakang pada Aerox tipe standar yang malah terasa lebih lembut meski tidak sestabil pada varian Cybercity dan Turbo.
Oiya pada varian Turbo Ultimate yang dilengkapi dengan performance damper malah terasa lebih stabil di tikungan, tapi makin lincah ketika diajak belok patah.
MESIN MANTAP di TANJAKAN
Lalu mesinnya, performa mesin terbaru dengan teknologi transmisi YECVT terasa sangat responsif.
Apalagi ketika putaran mesin sudah di atas 4.000 rpm, rasanya ringan dan motor lebih cepat melaju.
Dan jangan kaget ketika menyentuh 6.000 rpm, tiba-tiba ada hentakan dari aktifnya Variable Valve Actuation.
Jika merasa kurang cepat akselerasi, tinggal mainkan tombol Y-shift untuk menahan putaran transmisi elektroniknya. Buat nanjak enggak akan kehabisan nafas.
Y-shift ini juga bisa diandalkan saat melibas turunan.
Terasa ada efek engine brake ketika diaktifkan. Melibas turunan jadi lebih pede, beban rem juga bisa berkurang.
Asyiknya, buat kalian yang suka bawa motor agresif, ketika Y-shift diaktifkan saat deselerasi, maka secara otomatis Y-shift satu akan aktif saat gas kembali dibuka untuk berakselerasi.
Jadi saat mau masuk tikungan bisa mendapatkan efek engine brake, saat keluar tikungan akselerasinya sudah makin cepat. Mantap!