KOMPAS.com – Bek Kadek Arel Priyatna menjadi salah satu pemain andalan Timnas U20 Indonesia. Ia merupakan komponen kunci tim asuhan pelatih Indra Sjafri untuk memperkuat timnas di ajang turnamen internasional U20 Challenge Series 2025.
Meskipun pada laga pertama unggul dengan jumlah pemain, tim harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Yordania yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (24/1/2025) malam.
Ia tidak bisa menutupi kekecewaannya atas hasil tersebut dan mengakui bahwa tim masih kesulitan membongkar pertahanan rapat lawan.
Yang menjadi bahan evaluasi tim dalam waktu tiga hari sebelum menjalani laga kedua.
Baca juga: Pembangunan Timnas U20 Indonesia Libatkan Patrick Kluivert
“Ya tentu ini pertandingan yang sangat tidak memuaskan bagi kita. Bagaimana di pertandingan pertama kita belum bisa meraih kemenangan. Tentu ini menjadi evaluasi kita ke depannya harus lebih konsentrasi lagi, dapat membongkar pertahanan lawan ketika rapat,” tutur Kadek Arel.
Kini ia tetap optimis Timnas U20 Indonesia bisa bangkit di laga kedua melawan Suriah, Senin (27/1/2025) malam.
“Kami harus belajar dari hasil ini dan kembali lebih kuat. Yang penting adalah bagaimana kami cepat beradaptasi dan fokus untuk laga selanjutnya,” imbuhnya.
Apalagi sebagai pemain yang memiliki pengalaman bermain di Liga 1 dan timnas senior, ia merasa tidak kesulitan beradaptasi saat kembali bermain di Timnas U20 Indonesia.
Baca juga: Timnas U20 Indonesia Vs Yordania: Indra Sjafri Bahas Penalti Welber Jardim
Seperti diketahui, pemain berusia 19 tahun itu memulai karir profesionalnya dipromosikan ke Stefano Cugurra ke tim senior Bali United pada musim 2022-2023.
Ia sudah bermain sebanyak 30 kali dengan total bermain 2.485 menit baik kompetisi domestik maupun Asia.
“Menurut saya tidak ada masalah, kemarin di Piala AFF 2024 bergabung sama Timnas senior dan biasa bermain di Liga 1. Di situ saya harus cepat adaptasi main di kelompok umur dan senior,” ujar pemain asli Bali itu.
Walaupun ia mengakui ada perbedaan peran yang dirasakan saat bermain bersama senior dengan rekan-rekannya di Timnas U20 Indonesia.
“Kalau main di senior, banyak yang mengingatkan saya. Tapi ketika sama kelompok umur, saya berusaha untuk mengingatkan teman-teman saya. Itu bedanya,” ujarnya.
Seperti di AFF kemarin ada Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, dan Marselino, mereka banyak memberi pelajaran.”
Baca juga: Timnas U20 Indonesia Vs Yordania: Garuda Main Sesuai Rencana, Penyelesaian Jadi Catatan
Sebelumnya pelatih Indra Sjafri mengatakan kans bermain di level kompetisi profesional memberikan dampak signifikan terhadap kematangan pemain Timnas U20 Indonesia.
Kesempatan mentas dalam laga kompetitif dinilai berdampak bagus terhadap aspek pemahaman taktik serta mentalitas pemain dalam menghadapi tekanan.
“Karena memang development-nya di klub. Memang pemain-pemain yang diminta klub itu ada, karena mereka menjamin dan pasti kalau pemain-pemain kita sering main di klub,” kata pelatih asal Sumatera Barat itu.
Ia juga memuji sinergi yang terjalin antara timnas U20 Indonesia dengan klub-klub di Indonesia.
Sehingga, pemusatan latihan yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu dengan sistem buka-tutup, dapat berjalan lancar tanpa menghambat kontribusi pemain di kompetisi domestik.