TRIBUNJAKARTA.COM – Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi melihat potensi PDI Perjuangan bergabung pemerintahan Prabowo Subianto terbuka.
Hal itu dikatakan Burhanuddin Muhatadi menanggapi rencana pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Diketahui, PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai di parlemen yang berada di luar kekuasaan.
Menurut Burhanuddin, secara matematika politik tidak banyak pengaruhnya. Pasalnya, kekuatan politik di parlemen yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran terlalu kuat.
Meskipun, kata Direktur Eksekutif Indikator Politik itu, bahwa ada harga yang harus dibayar yakni check and balance terhadap pemerintah yang makin terpuruk.
“Karena kekuatan parlemen berada di belakang (pemerintah),” ujar Burhanuddin dikutip TribunJakarta.com dari Youtube Kompas TV, Kamis (16/1/2025).
Selain itu, Burhanuddin memprediksi adanya adu kuat antara Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Apalagi, kata Burhanuddin, hubungan Prabowo dengan Mengawati Soekarnoputri tidak ada masalah.
Sementara hubungan Prabowo dengan Jokowi masih mesra.
“Yang menjadi masalah Mega dengan Pak Jokowi. Jadi kalau misalnya Ibu Mega masuk, berarti ada segitiga permainan politik di dalam kekuasaan,” katanya.
“Tentu permainannya digeser dari urusan oposisi versus koalisi tetapi konflik intra partai koalisi yang tentu saja akan menarik,” sambung Burhanuddin.
Pasalnya, lanjut Burhanuddin, pertarungan politik lebih bersifat intrik dan manuver di dalam koalisi ketimbang relasi koalisi versus oposisi.
karena pertarungannya lebih bersifat eh eh intrig dan manuver di dalam koalisi ketimbang eh hubungan atau relasi antara koalisi versus oposisi
Burhanuddin juga menganalisa dampak pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto bila digelar sebelum atau setelah Kongres PDIP yang rencananya digelar pada bulan April 2025.
Menurut Burhanuddin, posisitioning partai akan semakin baik bila pertemuan kedua tokoh digelar sebelum Kongres PDIP.
“Jadi kalau dilakukan sebelum kongres maka PDI Perjuangan bisa mengklaim apapun keputusan kongres termasuk ketua umum termasuk jika Ibu Mega kembali menjabat sebagai ketua umum itu sudah bisa diklaim direstui oleh kekuasaan,” katanya.
Sedangkan bila pertemuan dilakukan setelah kongres, Burhanuddin mengaku publik belum mengetahui putusan kongres serta Ketua Umum PDIP.
“Pak Prabowo diperebutkan ya antara Pak Jokowi dengan ibu Mega. Dalam hal adalah PDI Perjuangan jadi di sini yang paling diuntungkan segalanya adalah Pak Prabowo karena beliau akan menjadi magnet kuat yang mempersatukan banyak pihak atau kepentingan yang bertikai,” katanya.
Respon Sekjen Gerindra
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzan tidak menampik Presiden Prabowo memang menyukai nasi goreng buatan Megawati.
Bahkan, mantan Menteri Pertahanan RI itu mengetahui betul olahan nasi goreng buatan Presiden ke-5 RI tersebut.
“Pak Prabowo dalam beberapa kesempatan sama kami menyampaikan bahwa masakan Ibu Mega yang paling beliau kenal memang nasi goreng. Ada nasi goreng ikan asin, ada nasi goreng ayam, ada nasi goreng kambing. Tiga-tiganya kata Pak Prabowo enak sekali,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Muzani menjelaskan Presiden Prabowo dan Megawati selama ini memiliki hubungan pribadi yang baik sejak lama.
Bahkan sebelum menjadi Presiden, keduanya sudah punya hubungan yang baik.
“Benar bahwa keduanya belum pernah bertemu, tetapi komunikasinya dilakukan dengan berbagai macam cara yang pesan dari kedua beliau itu sampai,” jelasnya
Karena itu, Ketua MPR RI itu menyinggung PDIP tetap mendukung pemerintahan Prabowo meskipun tidak masuk ke dalam koalisi Indonesia maju (KIM).
“Itulah yang menyebabkan meskipun PDI Perjuangan secara formal tidak masuk dalam pemerintahan, tetapi kami merasa bersyukur bahwa PDI tidak akan kemana-mana, PDI Perjuangan tetap mensupport, mendukung pemerintahan Prabowo,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muzani pun pun mempercayai nantinya pertemuan antara Megawati dan Prabowo akan terjadi tidak lama lagi.
Dia pun berharap pertemuan bisa digelar bulan ini.
“Saya berdoa mudah-mudahan bisa bulan ini, makin cepat, makin bagus,” katanya.
Selain itu. Ahmad Muzani mengakui telah menjadi sosok utusan dari Gerindra untuk rencana pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Hal tersebut diakuinya oleh Muzani saat ditanya sosok yang menjadi perantara pertemuan Prabowo dan Megawati. Bahkan, Ketua MPR RI itu mengaku sudah menemui Megawati dalam waktu dekat ini.
Dalam pertemuan itu, Muzani menyebut Megawati menyampaikan sejumlah pesan kepada dirinya. Namun, ia enggan merinci lokasi pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP tersebut.
“Ya, ada pesan-pesan lah begitu. Ibu Megawati menyampaikan beberapa pesan,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Muzani pun menjelaskan pesan yang disampaikan oleh Megawati.
Menurutnya, salah satu pesan yang disampaikan Megawati adalah penyampaian rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo.
Pasalnya, Presiden Prabowo menyetujui surat pimpinan MPR RI yang sudah melakukan pemulihan nama baik Presiden RI ke-1, Soekarno yang juga ayah kandungnya.
Yakni, tuduhan kepada Bung Karno telah melakukan pengkhianatan terhadap negara dan mendukung pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Pak Presiden Prabowo, segera memulihkan hak-hak Presiden Soekarno dengan gaji, pensiun, dan keuangan. Sehingga Bu Mega menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan menyampaikan, dan saya sampaikan itu kepada Bapak Prabowo,” jelasnya.
Lagi pula, kata dia, Presiden Prabowo dan Megawati selama ini memiliki hubungan yang baik. Sebab, keduanya memiliki hubungan pribadi yang dekat sejak lama.
“Hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati dari awal atau sejak awal adalah hubungan pribadi yang panjang. Hubungan pribadi yang baik. Jauh sebelum Pak Prabowo jadi Presiden, keduanya memiliki hubungan pribadi yang baik. Baik Pak Prabowo ataupun Ibu Mega,” jelasnya.
Pernyataan Jokowi
Sedangkan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik wacana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Dilansir Tribun Solo, Jokowi menyebut, pertemuan antara Prabowo dan Megawati akan berdampak baik pada stabilitas ekonomi.
“Stabilitas politik akan memengaruhi bidang ekonomi kita,” tuturnya saat ditemui di kediamannya Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025).
Menurut Jokowi, pertemuan itu menunjukkan komitmen supaya semua pihak yang berbeda pilihan politik tetap saling merangkul.
“Sangat bagus. Untuk negara sebesar Indonesia ini berangkulan persatuan akan memberikan kekuatan yang baik dalam rangka pembangunan nasional kita,” jelasnya.
Meski begitu, ia menyatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo tak serta merta menunjukkan arah PDIP bergabung dengan koalisi pemerintah.
“(Soal tak ada oposisi) wong pertemuan tadi kan saya sampaikan kebaikannya kalau ada pertemuan,” tutur eks Wali Kota Solo ini. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya