SUPERBALL.ID – Pelatih Oxford United, Gary Rowett, menyayangkan calon pemain Timnas Indonesia gagal mencetak gol di laga debutnya.
Oxford United memperpanjang rekor tidak terkalahkan mereka di bawah asuhan Gary Rowett.
Rekor tersebut berlanjut usai Oxford United menahan imbang Stoke City pada laga pekan ke-29 Championship.
Kedua tim bermain imbang tanpa gol di markas Stoke di Stadion Bet365, Inggris, Sabtu (25/1/2025) malam WIB.
Baca Juga: Malaysia Dapat Kabar Baik soal 4 Pemain Keturunan di Tengah Misi Susul Timnas Indonesia
Hasil imbang tersebut membuat Oxford United kini tidak terkalahkan dalam delapan laga di bawah Rowett.
Pada laga ini, Oxford United mampu melepaskan 13 tembakan dengan 4 di antaranya mengarah ke gawang.
Sedangkan tim tuan rumah hanya mampu mencatatkan 7 tembakan dengan 4 di antaranya tepat sasaran.
Peluang terbaik Oxford United pada laga ini datang saat waktu tersisa kurang dari delapan menit.
Pemain pengganti Ole Romeny berhasil mencuri bola dari kaki kiper Stoke Viktor Johansson di sisi kiri.
Mantan pemain FC Utrecht itu kemudian melepaskan tendangan dari sudut sempit ke gawang kosong.
Sayangnya, tembakan kaki kanan calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia masih membentur mistar gawang.
Seusai pertandingan, Rowett menyayangkan timnya gagal meraih kemenangan dengan peluang tersebut.
Juru taktik berusia 50 tahun itu menilai Ole sangat tidak beruntung usai gagal mencetak gol di laga debutnya.
“Saya pikir kami pasti bisa meraih tiga poin dengan peluang Ole.”
“Ia adalah penyelesai teknis yang sangat bagus dan peluang itu terbuka lebar.”
“Mungkin karena ia merasakan peluang di pertandingan pertamanya, mungkin ia memanfaatkannya sedikit.”
“Ia sangat tidak beruntung,” kata Rowett, dikutip SuperBall.id dari Witney Gazette.
Terlepas dari itu, Rowett menilai timnya bermain cukup baik secara keseluruhan dengan lebih banyak menguasai bola.
Baca Juga: Thailand Berniat Tiru Langkah Kamboja Meski Dihantui Kenangan Buruk Lawan Timnas Indonesia
“Menurut saya secara keseluruhan, ini adalah pertandingan yang sangat sulit,” kata Rowett.
“Tapi kami mengatasinya dengan cukup baik tanpa harus menambah kesulitan.”
“Kami menguasai bola lebih banyak, menciptakan lebih banyak peluang, dan peluang lebih besar serta peluang jelas yang lebih besar.”
“Saya merasa kami tidak pernah mengalami masalah besar, tetapi saya juga tidak berpikir ada masalah besar dalam permainan.”
“Untuk meraih clean sheet dan satu poin lagi di laga tandang, dan menjadi delapan laga tak terkalahkan, dan empat di antaranya terjadi di laga tandang, yang mana kami kesulitan di laga tandang,” tambahnya.
Ia menambahkan, “Sebagai pelatih kepala baru, Anda akan menerima tanggapan dari para pemain Anda, apa pun tanggapan itu.”
“Anda mengambil beberapa hasil positif, berapa pun hasil yang bisa Anda dapatkan.”
“Tetapi yang pasti Anda tidak bisa mengeluh adalah lima kemenangan dan tiga hasil imbang dalam delapan pertandingan pertama.”
“Ini adalah usaha yang luar biasa dari para pemain dan staf, karena staf telah bekerja sangat keras.”
Meski begitu, mantan pelatih Stoke City tersebut menilai masih ada perbaikan yang perlu dilakukan.
“Saya melihatnya sebagai langkah bagus ke arah yang benar,” ucap Rowett.
“Itu adalah salah satu pertandingan yang membuat saya merasa ‘bisakah kami menang lagi?’.”
“Apakah akan ada performa yang datar di mana kami tidak benar-benar melakukan apa yang perlu kami lakukan? Dan ada beberapa hal seperti itu, tetapi juga terjadi di luar kandang.”
“Jika Anda memikirkan empat pertandingan tandang, kami tidak mengalami banyak kesulitan di banyak pertandingan tersebut kecuali mungkin pertandingan melawan Preston.”
“Tetapi kami juga belum bermain sebaik yang saya harapkan, jadi itu tentu saja sesuatu yang perlu kami perbaiki,” tambahnya.