BOGOR, KOMPAS.com – Liburan di kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025 menjadi pengalaman tak menyenangkan bagi sejumlah wisatawan.
Kemacetan panjang akibat pemberlakuan sistem buka tutup jalur (one way) selama libur panjang membuat banyak wisatawan merasa tersiksa, terutama mereka yang membawa anak kecil.
Wiwin (30), wisatawan asal Tambun, Bekasi, mengaku kecewa setelah terjebak macet sejak siang hingga malam. Ia bersama keluarganya tak bisa melanjutkan perjalanan ke Puncak karena sistem one way ke arah Jakarta yang terus diberlakukan hingga pukul 21.00 WIB.
Baca juga: 9 Jam Terjebak Macet Imbas Penutupan One Way Puncak Bogor, Mau Happy Malah Tersiksa
“Kita kasihan banget, dari siang udah kejebak, pengin istirahat di penginapan, rebahan, atau makan yang enak, tapi malah begini. Mau makan cuma cuanki terus-terusan dari tadi siang,” keluh Wiwin, Senin (27/1/2025).
Wiwin mengatakan, keluarganya belum sempat mandi atau makan dengan layak sejak pagi. Ia juga merasa prihatin melihat kondisi anak-anaknya yang kelelahan di dalam mobil.
“Anak-anak nangis semua, pada rewel, mau dikasih jajan juga bingung, di sini kiri kanan cuma semak-semak. Kita tadinya mau happy-happy, malah nyiksa anak-anak,” ungkapnya.
Baca juga: Mau Happy Malah Tersiksa Macet di Puncak, Wisatawan Lapar: Cuanki Terus-terusan
Selain soal makanan, Wiwin juga mengeluhkan fasilitas di sepanjang jalur Puncak.
“Saya dari tadi mau kencing aja ditahan, toilet enggak ada, apa-apa juga enggak ada. Udah berangkat jauh-jauh dari pagi cuma buat wisata, malah zonk,” ujarnya dengan nada kesal.
Wiwin meminta kebijakan sistem buka tutup jalur diberlakukan secara adil. Ia berharap ada pembagian waktu yang seimbang untuk kendaraan dari arah Jakarta maupun dari Puncak.
“Kalau dikasih satu jam, satu jam gantian, kami juga nggak apa-apa nungguin, asal adil. Jangan sampai cuma yang dari atas yang terus jalan, kita dari bawah cuma nunggu berjam-jam,” tuturnya.
Baca juga: Mau Happy Malah Tersiksa, Masalah Berulang Setiap Kali Libur Panjang di Puncak
Kemacetan panjang juga membuat wisatawan kehilangan kesempatan menikmati tujuan wisata di Puncak.
“Kalau sampai malam begini ditutup terus, wisata di atas udah tutup. Mau lihat apa, sudah gelap-gulita,” keluh Wiwin.
Hingga pukul 21.30 WIB, sistem one way menuju Jakarta akhirnya dihentikan setelah diberlakukan selama 14 jam.
Namun, kendaraan di jalur wisata Puncak masih terpantau ramai hingga malam hari. Polisi pun mengimbau pengendara untuk lebih bijak memilih waktu perjalanan agar tak terjebak kemacetan.
Baca juga: Mau Happy Malah Tersiksa Macet di Puncak, Wisatawan Sebut Liburan Zonk