ODGJ di Malang Mengamuk, Bacok 8 Pengendara hingga Luka Serius

  • Share

MALANG, KOMPAS.com – Pada Kamis (30/1/2025) malam lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, warga Dusun Krajan, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang geger.

Suasana mendadak mencekam akibat seorang pria yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) membawa sabit, mengadang pengendara sepeda motor yang melintasi jalan setempat, dan membacok siapa pun secara membabi buta.

Sedikitnya, ada 8 orang terkena sabetan sabit ODGJ itu hingga mengalami luka serius di tubuh mereka.

Baca juga: Pesta Miras di Surabaya, 38 Orang Diberi Sanksi Sosial Rawat ODGJ

Kedelapan korban itu sebagai berikut:

1. Hari Suprapto, mengalami luka serius di punggung dengan 27 jahitan dan lengan tangan kanan

2. Pangat, mengalami luka serius pada lengan kiri

3. Masuki, mengalami luka sobekan di lengan kanan

4. Sartono, mengalami luka sobek pada punggung dan leher, serta telinganya putus

5. Dika, mengalami luka serius pada punggung

6. Mun, mengalami luka ringan pada telapak tangan kanan

7. Rudianto, mengalami luka ringan pada telapak tangan kanan

8. Paimun, mengalami luka serius pada punggung.

Kapolsek Ampelgading AKP Handry Prasetyo mengatakan, sampai saat ini pelaku belum diketahui asal serta identitasnya.

Baca juga: ODGJ Masuk Jalur Kereta Cepat Whoosh Diduga lewat Saluran Air

Ia hanya memperkirakan pelaku berusia 47 tahun.

“Warga setempat pun tidak ada yang mengenali siapa pelaku itu. Hanya menurut mereka, beberapa hari belakangan pelaku adalah ODGJ yang mondar-mandir di lokasi,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (3/2/2025).

Ia menceritakan situasinya saat itu sangat mencekam dan menegangkan.

Warga setempat, terutama perempuan dan ibu-ibu berlindung di dalam rumah.

Hanya para pria warga setempat yang membantu anggota kepolisian berusaha mengamankan pelaku.

“Setelah berjibaku, pelaku berhasil diamankan sekitar pukul 20.15 WIB, dan langsung kami serahkan ke pekerja sosial setempat kemudian dibawa ke Poli Jiwa RSSA Malang,” katanya. 

Sejauh ini, Handry mengatakan, keluarga korban belum menuntut atau melaporkan kejadian yang dialami korban.

“Semua korban tidak menuntut, soalnya mungkin keseharian (pelaku) sudah diketahui kalau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),” ujarnya.

Baca juga: Heboh ODGJ Masuk Jalur Whoosh, Sempat Dikira Benda Asing dan Hasil Investigasi Awal

Sementara itu, Kepala Desa Lebakharjo, Sumarno menegaskan bahwa pelaku bukanlah warga setempat.

Namun, sudah sekitar 5-6 bulan berada di sekitar Desa Lebakharjo.

“Lima bulan lalu, pelaku juga sempat mengamuk kepada warga setempat sambil menenteng sabit, saat meminta mangga milik warga. Namun, senjata tajam itu berhasil dirampas warga,” ungkap Sumarno melalui sambungan telepon.

Menurut Sumarno, warga setempat membiarkan ODGJ itu berkeliaran di kawasan setempat meskipun tidak dikenal karena kasihan. Ia kerap ditemui tidur di poskamling.

Warga setempat pun kerap memberinya makanan.

“Pelaku pernah pula meminjam buding (senjata tradisional untuk memotong kayu) kepada warga. Namanya ODGJ, niatnya tidak jelas. Ia mengaku mau mencari kayu. Tapi saat itu, pelaku tidak menunjukkan temperamennya dan tidak mengamuk,” katanya. 

  • Share