Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana buka-bukaan mengenai kebutuhan tambahan anggaran makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp100 triliun.
Dia menjelaskan anggaran saat ini sebesar Rp71 triliun hanya mampu menjangkau 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025.
Anggaran tersebut direncanakan mencakup 3 juta penerima manfaat dari Januari hingga April, bertambah 6 juta orang pada periode April hingga Agustus.
“Nanti dari akhir Agustus ke September itu 15 sampai 17 juta penerima manfaat,” kata Dadan kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
1. Alasan makan bergizi gratis butuh tambahan Rp100 triliun
Dadan menjelaskan untuk mencapai target 82,9 juta penerima manfaat program makan bergizi gratis dari September hingga akhir 2025, diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun.
“Kalau mulai dari September dikejar sejumlah itu (butuh) Rp100 triliun. Tapi kalau misalnya dikejarnya mulai dari bertahap dan mulai Oktober, November kurang dari itu. Itu Rp100 triliun kalau dari September,” paparnya.
Baca Juga: Kepuasan Publik ke Prabowo 80,9 Persen, Raja Juli: Jadi Motivasi
Baca Juga: Kepuasan Publik ke Prabowo 80,9 Persen, Raja Juli: Jadi Motivasi
2. Prabowo sudah menyiapkan anggaran yang dibutuhkan
Dadan menegaskan tambahan anggaran untuk program tersebut sudah disiapkan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui efisiensi anggaran, meski detail proses efisiensi itu menjadi ranah Presiden dan Menteri Keuangan.
Dia memastikan seluruh dana berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), bukan dari cadangan anggaran, APBN Perubahan (APBNP), atau CSR badan usaha milik negara (BUMN).
CSR hanya digunakan untuk mendukung infrastruktur program, sementara pendanaan untuk kebutuhan utama MBG sepenuhnya menggunakan anggaran murni pemerintah.
“Nah, bapak ingin di akhir 2025, 82,9 juta sudah terima (makan bergizi gratis). Dan anggarannya Bapak sudah siapkan,” tuturnya.
3. Tahun depan dibutuhkan anggaran mencapai Rp400 triliun
Dadan menjelaskan, tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun diperlukan untuk memperluas cakupan program makan bergizi gratis dari September hingga akhir tahun 2025, sehingga dapat mencapai target 82,9 juta penerima manfaat.
Sedangkan untuk 2026, dengan jumlah penerima manfaat yang sama, diperkirakan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp400 triliun untuk periode Januari hingga Desember.
“Nanti tahun depan karena sudah 82,9 juta (penerima makan bergizi gratis), dari Januari ke Desember Rp400 triliun,” tambahnya.
Baca Juga: Prabowo Ingin Intervensi Sistem Pendidikan di Sekolah
Baca Juga: Prabowo Ingin Intervensi Sistem Pendidikan di Sekolah