Ketika Setan Salah Sasaran

  • Share

“Ketika Setan Salah Sasaran”

Malam itu, Jono sedang tidur nyenyak setelah makan nasi goreng lima porsi. Perutnya begah, tapi dia bahagia. Di tengah tidurnya, tiba-tiba ada suara bisikan menyeramkan.

“Jooonoooo… bangun… Aku setan, aku datang menjemputmu!”

Jono membuka satu mata. “Hah? Setan? Nggak salah alamat, Mas?” tanyanya sambil ngulet.

Si setan bingung. Biasanya, manusia langsung ketakutan, bukan malah ngajak ngobrol. “Eh, nggak, ini bener alamatnya, Jono! Aku mau menakutimu!”

Jono duduk santai. “Tapi gue capek, bisa besok aja nggak? Lagian, elu ini setan apaan sih? Genderuwo? Kuntilanak?”

Setan mulai frustasi. “Aku… aku makhluk dari dunia lain yang datang untuk meneror manusia!”

Jono mengangguk-angguk. “Oh, pantes serem. Tapi kalau mau nyeremin gue, harus lebih kreatif, Bro. Nih, coba pura-pura jadi utang yang ngetok pintu tiap akhir bulan. Dijamin lebih serem!”

Setan terdiam. Lama-lama dia merasa bukan dia yang menakuti Jono, tapi justru Jono yang bikin dia stres.

Akhirnya, setan itu pamit sambil geleng-geleng kepala. Malam itu, Jono tidur nyenyak. Dan si setan? Dia malah resign dari dunia persetanan karena gagal menakuti manusia.

  • Share
Exit mobile version