Keluhan Pangkalan Gas di Semarang, Pasokan Elpiji 3 Kg Tak Menentu?

  • Share
Keluhan Pangkalan Gas di Semarang, Pasokan Elpiji 3 Kg Tak Menentu?

SEMARANG, KOMPAS.com – Pascapelarangan penjualan elpiji 3 kilogram (subsidi) oleh pengecer, masyarakat berbondong-bondong membeli gas tersebut di pangkalan resmi.

Alhasil stok LPG subsidi di pangkalan habis.

Penelusuran Kompas.com, Selasa (4/2/2025), sebagian pangkalan di Semarang Selatan dan di Gunungpati sudah tidak memiliki stok LPG yang dapat dibeli.

Pasalnya setelah distributor mengirim jatah elpiji 3 kg ke kios pangkalan, para calon pembeli sudah mengantre berebut gas di lokasi kios.

Baca juga: Kebijakan Larangan Penjualan Elpiji 3 Kg di Pengecer Disoal, Dinilai Menyusahkan

Tak jarang masyarakat yang telah mengantre tidak kebagian elpiji 3 kg dan pulang tanpa membawa hasil.

Hal ini mendorong para pemilik kios pangkalan resmi untuk meminta distributor menambah jatah gas sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Salah satunya adalah Nurjannah (65), pemilik kios pangkalan di Mugassari, yang hanya menerima jatah 20 tabung LPG dari distributor. Padahal, kebutuhan warga setempat biasanya mencapai dua kali lipat dari jumlah tersebut.

“Saya sampai enggak tega nolak, ada 50 orang nanya terus kemarin (Senin). Kadang mau tak tutup aja warungnya daripada ngecewain orang. Kemarin datang jam 4 sore, tabungnya langsung habis, langsung rebutan, kan saya kasihan sama tetangga kanan kiri,” ungkap Nur saat ditemui di kiosnya, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Warga Berebut Elpiji 3 Kg di Semarang, Jatah Pangkalan Juga Dibatasi

Baca juga: Cerita Nur, Tergiur Loker di Facebook, Anaknya Dipaksa Bekerja sebagai Pekerja Seks di Gunung Kemukus Sragen

Kesulitan menambah kuota gas elpiji 3 kg

Pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB, seorang warga bertanya tentang stok elpiji 3 kg di kiosnya setelah berkeliling mencarinya.

Namun, Nur sudah tidak memiliki stok yang dapat dijual.

Meskipun terdaftar sebagai pangkalan resmi di Pertamina Patra Niaga sejak 2008, Nur mengaku kesulitan menambah kuota gas elpiji 3 kg selama lebih dari 10 tahun terakhir.

“Saya sudah kerap mengajukan penambahan kuota setiap distributor datang mengirimkan LPG, tapi permintaannya tak dianggap serius. Setiap datang mobilnya kirim jatah LPG langsung habis. Seminggu sekali datangnya, cuma diantar 20 tok, minta tambah enggak boleh, saya mau lapor ke mana?” keluhnya.

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg di Banyumas Masih Tersedia di Warung

Di lokasi lain, pemilik pangkalan di Gunungpati, Nur Yasin, juga mengakui bahwa jatah LPG yang dikirimkan distributor tidak menentu.

Hari ini, dia mendapatkan stok 140 tabung elpiji yang langsung diserbu pembeli.

“Stoknya kadang ada kadang enggak, dari kemarin banyak yang tanya. Hari ini mereka sudah siaga jadi langsung ke sini karena sudah tahu jam pengirimannya,” sebut Yasin.

Dia juga menambahkan bahwa sejak Februari 2025, dia mengalami kesulitan dalam mendapatkan jatah gas.

Yasin berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dan memberikan kejelasan bagi para kios pangkalan.

Baca juga: Kelangkaan dan Terungkapnya Penyelundupan Ribuan Tabung Gas Elpiji 3 Kg di Luwu Timur

  • Share