BOLASPORT.COM – Timnas U-20 Indonesia menyimpan sejumlah catatan usai kalah dari Yordania.
Skuad Garuda Nusantara kalah 0-1 dalam laga U-20 Challenge Series 2025 di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (24/1/2025) malam WIB.
Bermain ketat sejak awal, Yordania sukses unggul cepat di menit ketiga.
Umpan dari Mahmoud Mohammad Ali diselesaikan oleh sundulan Ibrahim Mohammad yang akhirnya mengirim bola meluncur deras ke gawang Garuda Nusantara.
Sebenarnya Timnas U-20 Indonesia unggul jumlah pemain pada laga ini.
Pasalnya, Yordania kehilangan Salameh Ali pada menit ke-17 usai menerima kartu merah.
Skuad asuhan Indra Sjafri juga mendapatkan kesempatan emas mencetak gol usai mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-22.
Sayang, Welber Jardim yang menjadi eksekutor gagal menyamakan kedudukan usai tembakannya ditepis Abdullah Khaled.
Baca Juga: Pelatih Australia Tetapkan Standar Elite untuk Lawan Oranje di Timnas Indonesia, Eks Pemain Man City dan Wonderkid Bayern Muenchen Saja Tak Dijamin Masuk Skuad
Sampai akhir laga, Garuda Nusantara kalah meski unggul jumlah pemain.
Kekalahan ini jelas jadi catatan bagi Welber Jardim dan kolega sebelum tampil di fase grup Piala Asia U-20 2025.
Sejumlah catatan diberikan oleh Indra Sjafri selaku pelatih.
Juru taktik berusia 61 tahun tersebut menyayangkan penyelesaian akhir yang kurang akurat terutama saat mendapatkan hadiah penalti.
“Pertama, hasil pertandingan tentu kami kalah 0-1 tetapi di babak pertama tim sudah bermain sesuai rencana dari awal untuk main build up, kami lakukan distribusi, ciptakan banyak peluang,” ujar Indra Sjafri usai laga.
“Tetapi masih kurang dalam hal penyelesaian, itu sudah beberapa kali.”
“Kami bisa main build up progresif dari bawah.”
“Kami ada kesempatan penalti. Tetapi tidak masuk dan pemain agak turun moralnya usai kejadian itu.”
Baca Juga: Alasan Indra Sjafri Timnas U-20 Indonesia Tak Bisa Bongkar Pertahanan 10 Pemain Yordania, Gagal Temukan Solusi Tepat
“Tadi ada peluang yang bisa saja menghasilkan gol. Secara keseluruhan memang ada perbaikan.”
Hal kedua yang menjadi catatan adalah membongkar pertahanan lawan kala unggul jumlah orang.
Timnas U-20 Indonesia diminta melakukan sirkulasi bola lebih cepat, berani melakukan penetrasi langsung dan tembakan jarak jauh.
“Dalam hal mental, tak ada masalah. Mereka sudah berupaya. Mungkin tidak menemukan solusi tepat untuk itu,” ujar Indra Sjafri.
“Untuk bongkar pertahanan lawan, mungkin kami harus main melebar. Sirkulasi kurang cepat.”
“Saya minta sirkulasi lebih cepat. Saya minta berani tendangan jarak jauh.”
“Keempat, penetrasi dicoba. Beberapa kali menyangkut. Inti dari anti strategi deep defence adalah melebar, menembak jarak jauh, tetapi belum berhasil.”
“Nanti coba dimatangkan lagi. Mumpung di uji coba ini, saya pergunakan selama tiga laga nanti untuk bisa menemukan komposisi terbaik.”
“Juga berapa respons atas kejadian di lapangan yang terbaik,” tutupnya.