Jumlah Tabungan Masyarakat RI Rp1 Juta-Rp100 Juta Tumbuh 5 Persen

  • Share
Jumlah Tabungan Masyarakat RI Rp1 Juta-Rp100 Juta Tumbuh 5 Persen

Jakarta, IDN Times – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pertumbuhan tabungan di atas Rp1 juta-Rp100 juta atau tumbuh 5 persen secara year on year (yoy)  pada Desember 2024.

“Jadi kalau kita lihat tabungan by tier-nya, kita bagi sekarang di atas Rp1 juta – Rp100 juta berapa sih? Itu tumbuhnya 5 persen di Desember 2024, dibanding tahun lalu membaik. Di tahun lalu itu (tumbuh) sekitar 3,25 persen,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

1. Tabungan di atas Rp5 miliar tumbuh 3,99 persen

Purbaya juga mencatat pertumbuhan tabungan di atas Rp5 miliar atau sebesar 3,99 persen per Desember 2024. Hal ini dinilai menunjukkan adanya perbaikan dalam kemampuan masyarakat menabung.

Angka ini naik dibandingkan Desember 2023, tumbuh 3,51 persen. Purbaya mengatakan, kondisi tersebut menjadi indikasi awal perbaikan keuangan masyarakat. 

“Jadi ada perbaikan sedikit untuk yang di atas Rp1 juta dalam hal kemampuan mereka menabung atau duitnya lebih banyak dibanding sebelumnya. Sedangkan yang di bawah Rp100 juta juga membaik 5 persen sekarang, tahun lalu Desember 3,59 persen. Jadi ada perbaikan di tingkat kesehatan keuangan masyarakat kita, dan di sini sih indikasi awalnya bisa menabung uang lebih banyak,” tutur Purbaya.

Baca Juga: 3 Kebiasaan yang Bikin Gen Z Tak Siap dengan Tabungan Pensiun

Baca Juga: 3 Kebiasaan yang Bikin Gen Z Tak Siap dengan Tabungan Pensiun

2. Pertumbuhan tabungan kelas menengah diprediksi akan meningkat

Purbaya memprediksi pertumbuhan tabungan kelas menengah ke depan akan semakin membaik. Hal ini seiring pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tumbuh 5,1 persen. 

“Kalau kita lihat, kalau kita prediksi dan asumsikan ekonominya tumbuh 5,1 persen, harusnya tabungan kelas menengah juga akan tumbuh dengan laju yang cukup baik karena biasanya ketika ekonominya membaik atau bertumbuh, yang paling menikmati adalah kelas menengah,” ucap dia.

3. Uang beredar di Desember tumbuh 4,4 persen

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar pada Desember 2024 mencapai Rp9.210,8 triliun atau tumbuh 4,4 persen secara tahunan (yoy). Namun, pertumbuhan ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,5 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso pertumbuhan uang beredar pada Desember 2024 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,8 persen, dan uang kuasi sebesar 0,3 persen.

“Perkembangan M2 pada Desember 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat (pempus),” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/1). 

Adapun Denny mencatat, penyaluran kredit pada Desember 2024 tumbuh sebesar 9,1 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 10,1 persen. Sedangkan tagihan bersih kepada pempus kontraksi sebesar 17,4 persen, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 1,1 persen.

“Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,8 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 1,0 persen,” ujarnya. 

Baca Juga: Memahami Apa Itu Mata Uang Kripto, Bitcoin dan Blockchain

Baca Juga: Memahami Apa Itu Mata Uang Kripto, Bitcoin dan Blockchain

  • Share