JAKARTA, KOMPAS.com – Pembagian dividen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi perhatian investor di tengah penurunan laba bersih perusahaan.
Unilever Indonesia mencatat laba bersih Rp 3,4 triliun pada 2024, turun 29,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kebijakan dividen UNVR tetap menjadi sorotan, mengingat perusahaan memiliki riwayat membagikan dividen dengan rasio pembayaran (payout ratio) 100 persen.
Baca juga: Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 3,4 Triliun pada 2024
Direktur Keuangan Unilever Indonesia Viviek Agarwal mengatakan perusahaan berharap tetap bisa membagikan dividen lebih dari 100 persen laba tahun buku 2024.
“Minimum kami akan terus mendistribusikan 100 persen laba sebagai dividen,” kata Viviek dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2024, Kamis (13/2/2025).
Sejak 2007, Unilever Indonesia telah menerapkan kebijakan membagikan seluruh laba sebagai dividen. Penentuan besaran dividen payout ratio masih akan dibahas bersama dewan direksi.
Kinerja Keuangan Tertekan
Laba bersih UNVR sepanjang 2024 tercatat Rp 3,36 triliun, turun 29,83 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,8 triliun.
Penurunan juga terjadi pada kinerja penjualan. Total penjualan Unilever Indonesia turun 8,99 persen menjadi Rp 35,13 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 36,61 triliun.
Baca juga: Pemegang Saham Unilever Setujui Penjualan Bisnis Es Krim dan Perubahan Direksi
Secara rinci:
-Penjualan dalam negeri: Rp 22,42 triliun pada 2024, turun dari Rp 25,15 triliun di tahun sebelumnya.
-Penjualan ekspor: Rp 12,71 triliun, turun dari Rp 13,46 triliun pada 2023.
Meskipun kinerja keuangan melemah, Unilever Indonesia tetap mempertimbangkan pembagian dividen sebagai prioritas bagi investor.
