Indonesia Gandeng India demi Capai Swasembada Energi

  • Share
Indonesia Gandeng India demi Capai Swasembada Energi

Jakarta, IDN Times – Indonesia dan India memperkuat hubungan bilateral di berbagai sektor, termasuk energi, dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke New Delhi, India. Indonesia menjalin kerja sama dengan India untuk mencapai swasembada energi melalui penguatan ketahanan energi nasional.

“Presiden telah memberikan arahan yang jelas tentang prioritas Indonesia untuk mencapai swasembada energi,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dalam keterangannya, dikutip Senin (27/1/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan usai mendampingi Prabowo dalam pertemuan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada kunjungan kenegaraan di New Delhi.

1. Indonesia menekankan pentingnya investasi di sektor energi bersih

Dalam kerja sama dengan India, Bahlil menekankan pentingnya investasi di energi bersih, seperti geothermal dan solar, serta pengembangan biofuel berkelanjutan, termasuk bioethanol dan bioavtur. Dia menyebut, langkah tersebut sejalan dengan visi Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara optimal demi keberlanjutan.

Bahlil juga menyatakan potensi besar India dalam mendukung pengembangan biofuel dan energi terbarukan dapat memperkuat kolaborasi kedua negara sekaligus berkontribusi pada target global terkait keberlanjutan dan dekarbonisasi.

“India memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan biofuel dan energi terbarukan di Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: India Dukung Indonesia Usai Jadi Anggota BRICS

Baca Juga: India Dukung Indonesia Usai Jadi Anggota BRICS

2. Kerja sama energi dengan India diwujudkan melalui forum bilateral

Kerja sama energi antara Indonesia dan India diwujudkan melalui forum bilateral seperti Indonesia-India Energy Forum (IIEF), yang membahas strategi penguatan kolaborasi di sektor minyak dan gas bumi, energi terbarukan, dan batubara.

Selain itu, India mendorong kerja sama melalui inisiatif global seperti Global Biofuel Alliance (GBA) yang diluncurkan pada G20 2023. Indonesia mendukung pengembangan dan penggunaan biofuel, termasuk bioethanol, biodiesel, dan sustainable aviation fuel (SAF).

Kunjungan Prabowo ke India diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral, terutama di sektor energi yang berperan penting dalam perekonomian kedua negara.

“Kita ingin memastikan bahwa hubungan Indonesia dan India di sektor energi terus tumbuh, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan energi masing-masing negara, tetapi juga untuk berkontribusi pada target global terkait keberlanjutan dan dekarbonisasi,” ucap Bahlil.

3. Indonesia dan India telah lama menjalin kerja sama di sektor energi

Indonesia dan India telah menjalin kerja sama di bidang energi, termasuk investasi Bharat PetroResources Limited (BPRL) di Wilayah Kerja Nunukan, Kalimantan. Sejak 2016, BPRL mengalokasikan 80 juta dolar AS untuk pengembangan Lapangan Badik dan West Badik.

Proyek tersebut belum mencapai produksi komersial karena kendala teknis dan keekonomian, meski pemerintah memperpanjang waktu pengerjaan hingga 2026 dengan syarat pengelolaan tetap oleh kontraktor.

Di sektor energi terbarukan, Fourth Partner Energy India bermitra dengan Indika Energy membentuk PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS). Hingga 2025, EMITS menginvestasikan 500 juta dolar AS untuk proyek tenaga surya, penyimpanan energi, dan pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia.

Proyek berjalan meliputi PLTS atap di Tuban, PLTS hybrid untuk de-dieselisasi PLN di Indonesia Timur, dan PLTS di Pulau Mangole, Maluku, dengan investasi USD12 juta.

Baca Juga: Bauran Energi Terbarukan RI Baru 14,1 Persen dari Target 23 pada 2025

Baca Juga: Bauran Energi Terbarukan RI Baru 14,1 Persen dari Target 23 pada 2025

  • Share