Ibu Mahfud MD Meninggal Dunia,Keluarga Sebut Tak Ada Penyakit Diderita dan akan Dimakamkan Sore Ini

  • Share
Ibu Mahfud MD Meninggal Dunia,Keluarga Sebut Tak Ada Penyakit Diderita dan akan Dimakamkan Sore Ini

TRIBUNKALTIM.CO – Kabar duka, Ibunda Mahfud MD meninggal dunia hari ini, Jumat (17/1/2025) di Madura, Jawa Timur.

Almarhumah Siti Khadijah wafat di usia 94 tahun.

Pantauan di rumah duka, keluarga, kerabat, dan rekan kerja Mahfud MD mulai berdatangan.

Tampak sejumlah karangan bunga juga mulai dipajang di depan rumah duka.

Baca juga: Mahfud MD Kritik Raffi Ahmad soal Kasus Mobil RI 36 yang Viral, Pejabat Nggak Jujur

 Keponakan Mahfud, Syaiful Hidayat menyampaikan bahwa jenazah akan dikebumikan di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, yang merupakan rumah kelahiran ibunda Mahfud.

“Kami sekeluarga masih menunggu Pak Mahfud datang,” katanya. 

Syaiful memperkirakan, pemakaman akan dilaksanakan sekitar pukul 17.00. 

 Jenazah akan dibawa dari rumah duka ke persemayaman terakhir setelah Mahfud MD tiba di rumah duka.

Penyebab Ibu Mahfud MD Meninggal

Syaiful memastikan, ibunda Mahfud MD meninggal murni karena faktor usia.

Tidak ada penyakit yang dideritanya.

“Beliau ibadahnya kuat dan masih sehat. Hanya memang usianya sudah sepuh,” katanya. 

 Seluruh keluarga, kata Syaiful, sudah berkumpul di rumah duka. Sementara itu, sebagian warga juga sudah menggali tanah di area pemakaman tempat jenazah akan dikebumikan.

Mahfud MD menulis pesan haru atas meninggalnya Siti Khadijah. 

Ia pun mengenang sosok Siti Khadijah yang berjasa dalam hidup dan perjalanan kariernya.

Dalam sebuah unggahan emosional, Mahfud MD mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian sang ibunda, Siti Khadijah.

Melalui takarirnya, Mahfud berdoa agar ibunya bisa bersatu kembali dengan sang ayah, Mahmudin, yang telah lebih dulu meninggal dunia.

Baca juga: Respons Santai Mahfud MD Disebut Orang Gagal oleh Habiburokhman, Sudah Ditanggapi Masyarakat

“Temuilah ayahku, abah Mahmudin, yang adalah suamimu. Beritahu pada ayah bahwa tugasmu menemani anak-anak dan cucu-cucu sudah selesai,” tulis Mahfud, menggambarkan kedalaman cinta dan penghargaannya terhadap ibunya.

Siti Khadijah bagi Mahfud adalah sosok ibu yang luar biasa. Selain memberikan bimbingan moral, ia juga berperan besar dalam membantu mewujudkan cita-cita anak-anaknya.

Mahfud mengingat dengan penuh haru bagaimana sang ibu rela menjual perhiasan gelang dan kalung yang mungkin berharga baginya untuk mendukung biaya sekolahnya ketika ia hendak melanjutkan pendidikan ke kota.

“Ketika aku akan melanjutkan sekolah ke kota engkau jual perhiasanmu, gelang, dan kalungmu, untuk biaya sekolah dan kosku.” ucapnya.

“Engkau bilang, ‘Ini untuk biaya sekolahmu, rajinlah belajar, jangan lupa salatmu,’” kenang Mahfud.

Hal tersebut mengungkapkan rasa terima kasih dan hormat yang mendalam kepada ibu yang sangat mencintainya.

Kepergian Siti Khadijah, meskipun menyisakan kesedihan, akhirnya bisa diterima dengan ikhlas oleh Mahfud.

Dalam kata-katanya yang penuh kasih, Mahfud mengungkapkan bahwa meskipun ia dan keluarga akan terus mengenang ibunya, mereka tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan. 

“Selamat jalan Ibu, kami tak akan terlalu lama menangisi kepergianmu tetapi kami akan terus mengenangmu dan berdoa untuk kebaikanmu di sana,” tulis Mahfud, menyampaikan rasa cinta yang tak terhingga.

Ia juga mengirimkan pesan penuh kasih untuk ayahnya yang telah lama menunggu, “Salam kepada ayahku, abah Mahmudin yang sudah lama menunggumu di sana.” 

Dilansir dari sejumlah sumber, Siti Khadijah memiliki 6 orang anak.

Yaitu Hj Maihasanah, Zahratun, Prof Mahfud MD, Siti Khonainah, H Ach Subki, dan Prof Siti Marwiyah.

Almarhumah meninggalkan 30 cucu dan lebih kurang 50 cicit.

Salah satu anak almarhumah yang bernama Hj Daifah Siti Aisyah juga telah berpulang pada 18 Desember 2000.

Kemudian salah satu cucunya yang bernama Sinnun Nasuti Iklima juga telah meninggal pada 9 Agustus 2022.

Pesan Haru Mahfud MD

“SELAMAT JALAN IBUKU

Bu, kepergianmu menghadap Sang Khalik ba’da shubuh pada Jumat pagi ini mengagetkan anakmu.

Tentu saya menangis, tetapi terus berdoa dan membaca surat Yasin untukmu, surat dalam Qur’an yang engkau hafal dan selalu baca.

Temuilah ayahku, abah Mahmudin, yang adalah suamimu. Beritahu pada ayah bahwa tugasmu menemani anak-anak dan cucu-cucu sudah selesai.

Ayah pasti menyambutmu dengan senyum dan sabar seperti yang biasa ditunjukkannya selama hidupnya kepada kita.

Namamu Siti Khadijah, semoga nasibmu di akhirat diterima oleh Allah seperti Ibu kaum muslimin Siti Khadidjah yang isteri Nabiyullah Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam.

Engkau seorang Ibu yang hebat, selalu membimbing dan menyinari rumah kami. Hidupmu sederhana dan selalu jujur.

Tapi engkau Ibu pernah tak jujur kepadaku. Ketika aku sedang sakit, engkau selalu duduk di tepi tempat tidurku sampai tengah malam. Ketika ditanya, “Apa Ibu tidak mengantuk? Tidak capek?” tanyaku.

“Tidak nak, saya tidak capek”, jawabmu sambil mengompres dahiku dengan handuk hangat, padahal saya tahu engkau capek dan mengantuk.

Ketika aku akan melanjutkan sekolah ke kota engkau jual perhiasanmu, gelang dan kalungmu, untuk biaya sekolah dan kostku. Engkau bilang, “Ini untuk biaya sekolahmu, rajinlah belajar, jangan lupa salatmu”.

Selamat jalan Ibu, kami tak akan terlalu lama menangisi kepergianmu tetapi kami akan terus mengenangmu dan berdoa untuk kebaikanmu di sana. Salam kepada ayahku, abah Mahmudin yang sudah lama menunggumu di sana.

Anakmu (Mahfud MD)”

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ibunda Mahfud MD Dimakamkan di Tanah Kelahirannya”

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Siti Khadijah, Ibunda Mahfud MD Meninggal Dunia di Usia 94 Tahun, ‘Selamat Jalan Ibuku’

  • Share