Bisnis.com, JAKARTA — Ekonomi Amerika Serikat atau AS terpantau stabil dan solid pada akhir 2024 yang ditopang oleh belanja konsumen yang sehat dan lebih tinggi dari sejumlah negara maju lainnya.
Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memproyeksikan estimasi awal pemerintah untuk produk domestik bruto (PDB) kuartal IV/2024 yang menunjukkan peningkatan 2,7% secara tahunan atau year on year (YoY).
PDB yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diproduksi pada kuartal IV/2024 tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi AS sekitar 3% selama dua kuartal berturut-turut, yang juga didorong oleh pasar tenaga kerja yang kuat.
Baca Juga : Jadwal Rapat FOMC The Fed pada 2025, Tentukan Suku Bunga Acuan dan Arah Dolar
Laporan aktivitas ekonomi AS pada hari Kamis (30/1/2025) mendatang, akan dirilis sehari setelah berakhirnya pertemuan kebijakan Federal Reserve pertama pada 2025 atau pada 28 dan 29 Januari.
Alhasil, dengan latar belakang permintaan yang sehat dan inflasi yang tertahan, para pejabat secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga yang stabil di level 4,25%—4,5%.
Baca Juga : : Penasihat Biden Peringatkan Trump untuk Tidak Intervensi The Fed
Melihat pada pertemuan The Fed Desember yang lalu, para pembuat kebijakan mengisyaratkan hanya dua kali penurunan suku bunga tahun ini.
Hal ini membantu menjelaskan bagaimana AS terus mengungguli negara-negara maju di Eropa dan di seluruh dunia.
Baca Juga : : Laju Inflasi AS Panaskan Harapan The Fed Lanjut Pangkas Suku Bunga
Berbeda dengan AS, angka-angka pada pekan terakhir Januari mendatang diperkirakan akan mengungkapkan bahwa ekonomi Prancis stagnan pada kuartal terakhir 2024, serta sedikit kontraksi di Jerman.
Sementara data PDB di kawasan Eropa juga akan dirilis pada hari yang sama dengan rilis data ekonomi AS, dan menunjukkan pertumbuhan melambat.
Angka belanja rumah tangga bulanan AS pada hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan momentum menuju tahun 2025.
Para ekonom juga memperkirakan laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi atau PCE meningkat dari bulan sebelumnya. Indeks PCE menjadi indikator inflasi yang menjadi preferensi The Fed.
Ekonom Bloomberg yang terdiri dari Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger, Estelle Ou, dan Chris G. Collins menyampaikan meskipun tingkat penunggakan pinjaman telah meningkat—terutama untuk rumah tangga berpenghasilan rendah—rumah tangga yang lebih kaya yang menyumbang sekitar 40% dari pengeluaran konsumen telah diuntungkan dari reli pasar ekuitas dan apresiasi aset.
“Kami telah mempertimbangkan sinyal tersebut dalam perkiraan konsumsi tahun 2025 kami, dan sekarang memperkirakan pengeluaran akan melambat secara lebih bertahap daripada sebelumnya,” ujarnya.
Melihat ke bagian Utara, Bank of Canada diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu (29/1/2025). Pemangkasan tersebut lebih kecil setelah dua kali pemangkasan 50 basis poin berturut-turut di saat ancaman tarif Presiden AS Donald Trump menimbulkan ketidakpastian yang cukup besar.
Data PDB untuk bulan November dan estimasi untuk Desember akan menunjukkan dampak dari pemilihan umum AS dan pembebasan pajak penjualan Perdana Menteri Justin Trudeau terhadap perekonomian.
Di tempat lain, penurunan suku bunga di zona Eropa dan Swedia serta kenaikan 100 basis poin di Brasil adalah beberapa hal yang diharapkan. Beberapa laporan dari Jepang dan pidato penting dari kanselir Inggris juga akan menyibukkan para investor.