Curhat Mantan Akan Menyesal,Kisah Pilu Asmara Uswatun,Wanita Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi

  • Share
Curhat Mantan Akan Menyesal,Kisah Pilu Asmara Uswatun,Wanita Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi

TRIBUNSUMSEL.COM – Inilah kisah pilu asmara dari Uswatun Khasanah (29), wanita korban mutilasi yang ditemukan dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur

Telah berumah tangga tiga kali, Uswatun Khasanah.

Dua pernikahannya itu berakhir dengan perpisahan dan yang terakhir juga disebut telah berpisah dengan suami ketiganya.

Bahkan di pernikahan keduanya, ia sengaja menitipkan kedua anaknya kepada orang tua korban di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Tentu saja ia menitipkan anaknya, dengan harapan hubungan dengan suami baru bisa langgeng dan hidup bahagia di Tulungagung.

Namun, malang tak bisa ditolak.

Uswatun kembali menerima kenyataan pahit. Ia harus berpisah dengan suaminya yang di awal hubungan dia harapkan menjadi pasangan hingga akhir hayat.

Sales kosmetik asal Blitar gundah gulana. Kesedihan meliputi hati dan pikirannya.

Ia bahkan curhat di akun Tiktok @uswatunkha62 miliknya sekira awal tahun 2024.

“Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya.”

“Nanti kamu akan sadar udah kehilangan saat apa yang kamu genggam kemarin benar-benar pergi.”

“Yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi,” tulis Uswatun.

Bukan hanya urusan asmara, hidup Uswatun juga berakhir tragis.

Ia menjadi korban pembunuhan. Tubuhnya dimutilasi, disembunyikan dalam koper, dan dibuang.

Kabar tersebut sudah sampai di telinga keluarganya.

Keluarga memutuskan memakamkan jenazah Uswatun di TPU Sidodadi, Garum, Blitar.

Tidak punya musuh

Nur Khalim, ayah dari Uswatun Khasanah (30), berharap pelaku kejahatan terhadap anaknya segera ditangkap dan dihukum setimpal.

“Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan terhadap anak saya itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” ujar Nur Khalim saat ditemui setelah pemakaman Uswatun Khasanah di tempat pemakaman umum TPU Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pada Jumat malam, 24 Januari 2025.

Nur Khalim menggambarkan Uswatun Khasanah sebagai anak yang baik dan perhatian terhadap keluarganya.

Meskipun tidak tinggal serumah, ia sering menjenguk Nur Khalim dan memberikan uang untuk kebutuhan makan.

“Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja, dia selalu membawa makanan untuk anaknya, saya, dan neneknya,” tambahnya.

Nur Khalim sedih dan kehilangan saat tahu anaknya sudah tiada. Apalagi dengan cara yang sangat tragis.

Namun ia berusaha tegar dalam menghadapi situasi ini.

Komunikasi terakhir keluarga dengan Uswatun

Uswatun sehari-hari bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung, Jawa Timur.

Kedua anaknya bersama ibu korban di Blitar.

Ayah tiri korban, Hendi Suprapto, menjelaskan bahwa Uswatun merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Keluarga kemudian mendatangi Ngawi untuk memastikan jasad yang ditemukan adalah Uswatun Khasanah.

“Ciri-ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut. Korban selama ini kerja di Tulungagung,” ujar Hendi seperti diberitakan Kompas.com.

Korban terakhir kali pergi dari rumah pada Jumat (17/1/2025), namun mulai tidak bisa dihubungi pada Senin (20/1/2025).

“Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian,” jelas Hendi.

Menurut kerabat korban, Ana Yuliani, menyebut keluarga tidak memiliki firasat apapun.

“Terakhir ketemu langsung di Blitar, Jumat lalu. Basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” ungkap Ana.

Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor

  • Share