JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus ban pecah di Tol Cipali yang belakangan ramai diperbincangkan menjadi pengingat pentingnya menjaga kondisi ban mobil.
Meskipun faktor jalan yang buruk kerap menjadi penyebab, banyak pengendara tidak menyadari bahwa masalah pada ban, seperti kebocoran kecil yang tidak terlihat, juga dapat berujung fatal.
Baca juga: Jangan Asal Pasang Paint Protection Film untuk Lindungi Cat Mobil
Kerusakan Pentil Sebagai Penyebab Utama
Menurut Fachrul Rozi, Technical Support Manager Michelin Indonesia, salah satu penyebab utama ban kempis adalah kerusakan pada pentil atau katup udara.
“Pentil yang sudah aus atau longgar bisa menyebabkan kebocoran udara secara perlahan. Selain itu, keretakan kecil pada dinding ban yang sulit terlihat juga sering menjadi penyebabnya,” kata Rozi kepada Kompas.com, Minggu (27/1/2025).
Rozi menambahkan, ban kempis yang tidak segera diperbaiki dapat memperlemah struktur ban, sehingga dapat menghasilkan panas berlebih saat digunakan. “Kondisi ini berpotensi besar memicu pecah ban, terutama ketika mobil melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.
Pelek yang Bermasalah Dapat Menyebabkan Kebocoran
Selain itu, bagian pelek juga bisa menjadi sumber masalah.
Rozi menjelaskan bahwa pelek yang bengkok atau berkarat pada tepinya dapat mengganggu kerapatan antara ban dan pelek, sehingga udara mudah keluar. “Masalah ini sering kali diabaikan karena pengemudi tidak menyadari adanya kebocoran halus,” katanya.
Rutin Memeriksa Tekanan dan Kondisi Ban
Untuk mencegah risiko ban kempis hingga pecah, Rozi menyarankan pengendara untuk rutin memeriksa tekanan udara dan kondisi ban sebelum berkendara, terutama untuk perjalanan jauh. “Gunakan alat pengukur tekanan udara yang akurat, dan pastikan tekanan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jangan lupa juga memeriksa kondisi fisik ban, termasuk dinding ban dan pentil,” ujarnya.
Perawatan Rutin Adalah Kunci Keamanan
Baca juga: Ban Berdecit Saat Mobil Menanjak, Ini Solusinya
Meskipun kondisi jalan yang buruk, seperti lubang atau permukaan tidak rata, juga berkontribusi pada kerusakan ban, Rozi menekankan bahwa perhatian terhadap kondisi ban tetap menjadi kunci utama dalam mencegah kecelakaan.
“Ban yang dalam kondisi prima memiliki daya tahan lebih baik meski harus melewati jalan yang tidak ideal. Perawatan rutin adalah hal yang tidak bisa diabaikan,” kata dia.
Rozi juga mengingatkan pengendara untuk memperhatikan tanda-tanda kecil, seperti ban yang kempis perlahan. “Jangan abaikan masalah kecil seperti ini. Itu salah satu kesalahan yang sering terjadi. Walau sepele tapi dampaknya bisa fatal,” pungkasnya.
Dengan memahami pentingnya memeriksa dan merawat ban secara berkala, pengendara dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan yang lebih aman.