jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA – Menyikapi maraknya kasus pelancong yang tenggelam saat berwisata di pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pemerintah setempat berencana membuat aturan baru.
Aturan baru tersebut adalah mewajibkan setiap orang yang berenang di pantai selatan Jogja untuk menggunakan life jacket atau jaket pelampung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad mengatakan wacana tentang kebijakan tersebut muncul karena banyak wisatawan yang tenggelam atau terbawa arus saat berenang di rip current atau area arus pecah di Pantai Selatan.
“Kami berencana mewajibkan memakai pelampung. Jadi, pakai life jacket sehingga mereka walaupun berenang di tempat yang berbahaya, akan dalam keadaan aman,” ujarnya pada Senin (3/2).
Menurut Noviar, kebijakan baru tersebut masih akan dibahas lebih lanjut bersama instansi lintas sektor, termasuk Dinas Pariwisata dan Basarnas Yogyakarta.
Tidak sekadar bersifat temporer saat kondisi cuaca ekstrem, menurut dia, aturan ini rencananya diterapkan secara permanen.
“Kalau sudah ada persetujuan dari semua pihak, (diterapkan) selamannya karena kejadian kecelakaan laut itu kan tidak temporer. Hampir setiap saat ada,” ujar dia.
Sekalipun berada di area rip current, Noviar menilai keselamatan lebih terjamin manakala wisatawan yang berenang telah melengkapi diri dengan pelampung.
Jika aturan itu resmi diterapkan, dia menuturkan pengawasan bakal melibatkan berbagai pihak, termasuk Satlinmas Rescue Istimewa, kelompok sadar wisata (pokdarwis), nelayan, serta masyarakat di kawasan pantai.
Sementara itu, terkait penyediaan life jacket, kata Noviar, pemerintah bakal menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat di sekitar pantai sebagai peluang usaha baru.
Menurut dia, wisatawan nantinya bisa menyewa life jacket dari masyarakat setempat, mirip dengan penyewaan ban renang di kolam renang.
“Nanti bisa jadi mata pencaharian baru. Masyarakat bisa menyewakan, seperti di kolam renang. Di kolam renang itu kan orang supaya aman dia nyewa ban, nah ini menyewa life jacket,” ujar Noviar.
Sebelumnya sekelompok wisatawan yang terdiri dari siswa SMPN 7 Mojokerto dilaporkan tenggelam setelah terseret arus di Pantai Drini, Gunungkidul, DIY, pada Selasa (28/1).
Sebanyak 13 siswa dilaporkan terseret arus laut dalam insiden ini, dengan empat diantaranya kehilangan nyawa akibat terjebak di rip current. (ANTARA/JPNN)