Bagi sebagian orang, memandang indahnya Ijen, memalingkan wajah dari arus bau belerangnya, dan merasakan udaranya yang dingin adalah sebuah kenikmatan yang hakiki, yang tak bisa tergantikan dengan visualisasi di medsos. Merasakannya sendiri adalah pengalaman yang dinanti dan dikejar oleh para penikmat keindahan outdoor.
“Pengen banget loh ke Ijen”, kata salah satu pendaki muda yang saya temui di puncak Gunung Pohen dua minggu lalu. “Iya loh, katanya indah banget”, temannya menimpali. “Duh tapi kapan ya?” “Yang pasti, kudu nabung dulu”. “Iya, selain nabung juga harus punya libur panjang, Ijen kan jauh”. Saya sendiri ga mampu mengingat rinci apa saja yang mereka obrolkan, tapi yang pasti dalam percakapan itu, dua remaja ini ingin sekali pergi dan menikmati Ijen namun menghadirkan waktu dan uang sebagai kendala untuk meraihnya. Waktu itu, saya sampaikan untuk mengenyahkan rasa kuatir ke mereka. Karena apapun yang kita inginkan, bisa kita raih dengan kemauan dan usaha.
Jauh sebelumnya, saat saya mem-posting perjalanan ke Ijen bersama anak saya di medsos, banyak juga teman-teman yang japri untuk mencari-tahu tentang persiapan, bagaimana perjalanan, dan biaya ke Ijen. Berbeda dengan dua remaja sebelumnya, mereka tidak mengkuatirkan tentang waktu perjalanan kesana karena sudah settle bekerja atau pensiun, namun mereka ragu karena belum memiliki pengalaman keluar pulau. Ya… memang untuk pendakian di luar pulau, yang perlu dipikirkan bukan hanya persiapan saat mendaki, melainkan juga bagaimana mempersiapkan perjalanan kesana dengan aman, pulang dengan selamat, dan tetap fit bekerja keesokan harinya.
Bagi ibu yang mengajak anak yang masih kecil, persiapannya pun lebih dari sekedar outfit, makanan, dan perlengkapan. Sang ibu juga harus mempersiapkan mental anak, seperti membiasakan melakukan perjalanan bersama. Kebiasaan ini sangat berguna; ini akan membuat si kecil bisa tetap happy dan fit saat melakukan perjalanan yang lebih jauh. Ibu dan anak pun bisa saling menjadi body; saling melindungi dan berjalan seirama. Nah untuk sang Ibu yang melakukan perjalanan ala backpacker, perhitungan harus lebih mantap dan detil ya. Bila perjalanan dilakukan dengan motor dan ingin camping di sana, pastikan cuaca benar-benar cerah hingga hari berikutnya. Jika ingin menginap, pastikan sudah book penginapan sebelum sampai disana. Simulasikan jadwal perjalanan, pastikan oke dengan jadwal istirahat dan makan si kecil.
Hahai para backpacker, berikut yang perlu disiapkan sebelum pendakian Gunung Ijen per Januari 2025:
– Book tiket online: https://tiket.bbksdajatim.org/#/ Pembayaran dilakukan saat disana dengan QRIS / cashless, hanya cashless ya.
– Surat keterangan kesehatan maksimal 3 hari sebelum pendakian atau kunjungan.
Tunjukkan kode booking pemesanan tiket dan surat keterangan di loket, kemudian lakukan pembayaran. Note: Gunung Ijen tutup setiap Jumat pertama tiap bulan karena ada program Ijen bersih. Untuk tiket, disediakan 2000 tiket per hari.
Dan berikut adalah biaya kunjungan Gunung Ijen:
– Tiket wisatawan lokal = Rp 20.000,- untuk weekday dan Rp 30.000,- untuk weekend
– Biaya asuransi wisatawan lokal = Rp 2.000,-
– Tiket wisatawan WNA = Rp 150.000,- untuk weekday dan weekend
– Biaya asuransi wisatawan WNA = Rp 5.000,-
– Biaya camping = Rp 5.000,-/orang
– Biaya parkir motor = Rp 5.000,-/motor
– Biaya parkir mobil = Rp 10.000,-/mobil Nah untuk para backpacker yang posisi di Bali, bisa banget nih.. menjadikan Gunung Ijen menjadi salah satu short trip, yang bisa memuaskan dahaga dunia jalan-jalan kita yang tak pernah redup. Kita bisa berangkat di hari Sabtu, kemudian balik di hari Minggu atau berangkat di hari Jumat dan balik di hari Sabtu, sehingga kita bisa beristirahat di hari Minggu. Untuk yang mengendarai motor dan melakukan pendakian tektok atau camping semalam disana, kita perlu menyiapkan sekitar Rp250.000,- hingga Rp 300.000,- per orang (tarif penyebrangan Gilimanuk – Ketapang adalah Rp 31.600,- hingga Rp 45.000,- tergantung CC motor untuk sekali jalan). Untuk yang bersama rombongan dan naik mobil, siapkan paling tidak Rp 400.000,- per orang, tergantung jumlah peserta ya. Tarif penyebrangan Gilimanuk – Ketapang untuk mobil adalah Rp 213.000,- sekali jalan.
Yes! Tinggal persiapkan backpack dan berangkatttttttt!