Akses Wisata Gunung Bromo Via Malang Terputus Akibat Longsor

  • Share
Akses Wisata Gunung Bromo Via Malang Terputus Akibat Longsor

MALANG, KOMPAS.com – Akses wisata ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) via Malang tertutup akibat tebing longsor di kawasan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (10/2/2025).

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 11.20 WIB, dipicu tingginya curah hujan di kawasan setempat.

Baca juga: Hari Ini dan Besok, Wisata Gunung Bromo Tutup, Ada Apa?

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 3 titik longsor di kawasan tersebut, yakni di dekat Coban Pelangi, jalan menuju Dusun Jarak Ijo, dan Jalan Raya Desa Ngadas.

Akibat peristiwa itu, akses wisata ke kawasan Gunung Bromo terganggu.

Salah satu pemandu perjalanan (Tour Guide), Nizam, mengatakan bahwa ada beberapa wisatawan yang pulang dari kawasan wisata Gunung Bromo terpaksa harus turun dari kendaraan Jeep, lalu berjalan kaki melintasi material longsor.

“Kemudian diangkut menggunakan mobil minibus untuk dipulangkan ke tempat asalnya,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

“Beberapa wisata lain, ada yang masih terjebak kemacetan akibat longsor,” katanya. 

Saat ini, Nizam menyebut proses evakuasi masih dilakukan melibatkan relawan gabungan dari pemerintah, TNI, Polri, warga sekitar, dan pelaku wisata.

“Selain akses wisata yang terganggu, beberapa fasilitas umum seperti tiang listrik juga rusak, dan arus listrik terputus,” ujarnya.

Baca juga: Wisata Probolinggo Fasilitasnya Melimpah: Di Bromo Saja Ada 30 Hotel, 180 Vila, 30 Restoran

Sementara itu, Pranata Hubungan Masyarakat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Endrip Wahyutama membenarkan bahwa akses menuju Gunung Bromo maupun ke Lumajang melalui jalur Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, masih tertutup.

“Benar, akses masih tertutup akibat longsor. Pihak TNBTS mengimbau untuk selalu berhati-hati ketika berwisata saat kondisi hujan lebat, terutama yang melintas di jalur berkelok-kelok dan bertebing, karena selain licin terdapat potensi longsor,” katanya melalui pesan singkat.

  • Share