Ada Peluang dan Risiko di Indo Tambangraya Megah (ITMG), Begini Rekomendasi Analis

  • Share

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) diperkirakan mengalami penurunan di tahun 2025. Tekanan dari harga batubara menjadi penyebab.

Analis Maybank Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, ITMG akan meningkatkan volume produksi batubara. Ini didukung oleh kontribusi tambang-tambang barunya, yakni Graha Panca Karsa (GPK) dan Tepian Indah Sukses (TIS).

“Kami memperkirakan tambang-tambang ini akan menambah produksi masing-masing sebesar 1,6 juta ton dan 2 juta ton, sehingga total produksi menjadi sekitar 21,8 juta ton pada 2025,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (5/2).

Meski produksi meningkat, Hasan tetap berhati-hati terhadap prospek ITMG seiring penurunan harga batubara yang sedang berlangsung. Berdasarkan Trading Economics, harga batubara berada di US$ 112 per ton atau ambles 10,18% sejak awal tahun.

Oleh sebab itu, Maybank Sekuritas juga merevisi turun asumsi rata-rata harga jual (Average Selling Price/ASP) 2025 sebesar 13,3% menjadi US$ 91 per ton. Alhasil, ekspektasi laba bersih ITMG juga diturunkan sebesar 21,6% menjadi US$ 355 juta.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Pilihan Saat Harga Batubara Global Masih Longsor

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas juga menilai bahwa peningkatan produksi tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan kinerja ITMG lantaran diimbangi penurunan harga batubara. Dus, Sukarno memperkirakan ASP ITMG 2025 bisa di kisaran US$ 75 – US$ 80 per ton.

Melihat penurunan harga batubara yang sudah cukup signifikan dan kondisi kelebihan pasokan yang berlanjut, maka ITMG diperkirakan akan mengalami penurunan kinerja di 2025.

“Untuk proyeksi pendapatan turun 13% dan laba turun 26%,” kata Sukarno.

Di sisi lain, Hasan melihat bahwa belanja modal (capital expenditure/capex) ITMG diperkirakan bertahan di kisaran US$ 60 juta per tahun. Ini menilik pada realisasi capex hingga kuartal III-2024 sebesar US$ 36 juta.

Hasan menambahkan, tidak ada kebutuhan mendesak untuk pengeluaran yang signifikan selama periode ini. “Oleh karena itu, kami memperkirakan ITMG akan mempertahankan dividen payout ratio di 70% untuk periode 2024-2026, menawarkan imbal hasil dividen yang menarik secara konsisten di atas 12% selama periode ini,” paparnya.

  ITMG Chart by TradingView  

Dengan peluang dan risiko tersebut, Hasan mempertahankan rekomendasi hold dengan target harga Rp 25.000. Sukarno juga memberikan rekomendasi hold dengan target harga Rp 28.000.

  • Share
Exit mobile version