TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN – Geopark Kebumen resmi diakui UNESCO sebagai kawasan dengan warisan geologi internasional bernilai tinggi.
Pengakuan ini diraih dari perjalanan panjang serta kolaborasi antara peneliti dan pemerintah yang telah berupaya keras mewujudkan pengakuan global ini.
“Geopark Kebumen kini diakui secara de facto oleh UNESCO sebagai kawasan dengan warisan geologi bernilai tinggi. Proses sertifikasi de jure sedang berlangsung,” kata Chusni Ansori, Peneliti Geologi dari UPT BIKK Karangsambung LIPI, ditemui Selasa (21/1/2025).
Perjalanan Transformasi Geopark Kebumen
Chusni menceritakan, perjalanan Geopark Kebumen dimulai pada 2006, saat kawasan ini dikenal sebagai Cagar Alam Geologi Karangsambung yang ditetapkan oleh Menteri SDM.
Pada 2012, statusnya diperbaharui dan keberadaannya semakin dipandang penting sebagai kawasan yang memiliki potensi geologis luar biasa.
Baca juga: Jadi Pusat Penelitian Geologi Dunia, Kebumen Tuan Rumah Komite Nasional Geopark Indonesia
Menurut Chusni, Geopark Kebumen menyimpan catatan sejarah pertemuan lempeng Hindia-Australia dan Eurasia. Hal ini membuatnya menjadi lokasi pembelajaran geologi yang istimewa.
“Karangsambung adalah fosil pertemuan lempeng. Batuannya sangat unik dan menjadi cagar alam geologi pertama di Indonesia,” jelas Chusni.
“Selain itu, di bagian selatan, ada Karangbolong, yang dikenal dengan bentang alam Karst-nya,” imbuhnya.
Pada 2015, perhatian pemerintah terhadap kawasan ini meningkat.
Diskusi antara pemerintah dan peneliti semakin intensif untuk mengembangkan konsep Geopark, yang bertujuan mengintegrasikan geologi, budaya, dan keberlanjutan lingkungan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada 2017, tim percepatan dibentuk untuk mengakui Geopark Karangsambung-Karangbolong sebagai Geopark Nasional.
Pada 2018, status ini berhasil diraih, yang menjadi langkah awal menuju pengakuan internasional.
Pengajuan Geopark Kebumen ke UNESCO
Pada 2022, Geopark Karangsambung-Karangbolong diajukan ke UNESCO dengan nama baru, “Geopark Kebumen”.
Wilayahnya juga diperluas, dari 12 kecamatan menjadi 22 kecamatan.
Penambahan ini penting untuk memenuhi syarat internasional, mengingat cakupan geopark yang lebih luas menjadi salah satu faktor utama.
“Kami memperluas cakupan kawasan, dengan memasukkan 22 kecamatan, 42 geosites, 8 biosites, dan 24 culture sites untuk memenuhi kriteria internasional,” ungkap Chusni.
Pengembangan Berkelanjutan
Pengembangan Geopark Kebumen tidak berhenti pada pengakuan internasional.
Chusni menyatakan bahwa ekspansi wilayah geopark akan terus berlanjut, dengan fokus pada penguatan konservasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Saat ini, kami belum menambah geosites tetapi kami memastikan bahwa situs-situs yang ada memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam hal konservasi maupun pariwisata berkelanjutan,” ujar Chusni.
Baca juga: Geopark Kebumen Terbaik Nasional
Ke depan, pelestarian Geopark Kebumen akan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan pemerintah setempat.
“Kami berupaya menciptakan desa wisata mandiri yang berbasis geologi, yang akan menjadi contoh bagi pengelolaan kawasan berkelanjutan. Hal inilah yang sedang kami coba capai,” tambahnya.
Terbaik di Asia Tenggara
Geopark Kebumen dikenal sebagai “The Best Evidence of Tectonic Theory in Southeast Asia”.
Kawasan ini memiliki situs geologi yang sangat lengkap dan beragam, dengan batuan-batuan yang lebih tua dan lebih bervariasi dibandingkan dengan kawasan lainnya.
“Batuan di Kebumen adalah rekaman fenomena alam yang terjadi selama jutaan tahun. Ini adalah bukti nyata dari teori tektonik yang membentuk Asia Tenggara,” terang Chusni.
Dengan pengakuan internasional dari UNESCO, Geopark Kebumen kini tidak hanya menjadi situs geologi yang penting, tetapi juga simbol keberlanjutan dan kemajuan bagi masyarakat lokal. (*)