Mendag Ungkap Biang Kerok Harga MinyaKita Mahal

  • Share
Mendag Ungkap Biang Kerok Harga MinyaKita Mahal

Jakarta, IDN Times – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui harga minyak goreng kemasan sederhana dengan merek MinyaKita di kawasan Indonesia Timur cukup tinggi dibandingkan daerah lain.  

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan, mahalnya harga MinyaKita di kawasan Indonesia Timur, disebabkan oleh jumlah distributor di kawasan tersebut yang masih sedikit. Apalagi, harga rata-rata nasional MinyaKita saat ini sebesar Rp17.300 per liter atau jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.

“Wilayah-wilayah Indonesia Timur, memang masih agak tinggi (harganya) masalahnya kenapa? Karena di sana jarang ada distributor,” kata Budi, dikutip Sabtu (15/2/2025).

1. Perum Bulog dan ID Food diminta ikut distribusikan produk

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Kemendag telah mempertemukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan  yakni Perum Bulog dan ID Food dengan 46 produsen MinyaKita untuk membantu mendistribusikan produk tersebut.

Dengan demikian, Bulog mendapatkan jatah distribusi Minyakita sebanyak 50 ribu ton per bulan, sementara ID Food memperoleh 50.500 ton per bulan. Pasokan ini akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah timur, yang selama ini mengalami kendala distribusi.

“Kita pertemukan ada kesepakatan bahwa produsen akan memasok MinyaKita kepada ID Food dan Bulog. Itu untuk memenuhi kebutuhan di daerah timur terutama,” ujar Budi. 

Baca Juga: Harga MinyaKita Tembus Rp19 Ribu per Liter, Mendag Ungkap Penyebabnya

Baca Juga: Harga MinyaKita Tembus Rp19 Ribu per Liter, Mendag Ungkap Penyebabnya

2. Harga MinyaKita jauh dari harga di atas HET

Sebelumnya, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Edy Priyono menyebut harga rata-rata Minyakita secara nasional masih jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.

“MinyaKita yang jelas dari pantauan, harganya secara rata-rata nasional masih cukup jauh di atas HET. Memang masih ada yang tidak melebihi HET, ada di kabupaten Jember, Sidenreng Rappang, Palu, Majene, dan Ogan ini masih sesuai dengan HET. Tapi yang seperti ini tidak banyak,” kata Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Senin (20/1).

Dalam catatanya,  Kabupaten Mesuji yang termasuk dalam 10 daerah dengan harga terendah, Minyakita dijual di angka Rp16 ribu per liter, namun harga tersebut pun masih di atas ketentuan HET.

3. Harga minyak goreng mengalami kenaikan 0,95 persen pada pekan ketiga Januari

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan rata-rata harga MinyaKita pada minggu ketiga Januari 2025 mencapai Rp17.502 per liter.

“Secara nasional, rata-rata harga Minyakita pada minggu ketiga Januari 2025 berada di atas HET. Harga minyak goreng, termasuk MinyaKita, mengalami kenaikan 0,95 persen dibanding Desember 2024, dengan kenaikan harga terjadi di 56,95 persen wilayah Indonesia,” tutur Amalia. 

Baca Juga: Prabowo Minta BUMN Ambil Alih Minyakita Imbas Harga Melambung

Baca Juga: Prabowo Minta BUMN Ambil Alih Minyakita Imbas Harga Melambung

  • Share