Tak terasa, agenda tahunan 1001 Pendaki Tanam Pohon sudah berjalan selama satu dekade. Kali ini dengan mengusung tema: “Karena Menanam Adalah Budaya Kita.” Lokasi kegiatan bertempat di Merbabu 360 yang berada di Dusun Cuntel, Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Kawasan hutan Taman Nasional (TN) Gunung Merbabu merupakan daerah tangkapan air yang menampung air hujan yang dibatasi oleh pembatas topografi yaitu punggung bukit. Sumber mata air dari gunung ini menopang kebutuhan air untuk masyarakat di Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Magelang dan Kota Salatiga.
Dalam acara sambutan di hari sabtu pagi (1/02/2025), dikatakan ada sekitar 700-an peserta yang tergabung pada lebih dari 30 komunitas maupun individu, turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di area TN Gunung Merbabu. Pelaksanaan kegiatan sudah berlangsung sejak hari jumat (31/01/2025).
Kelompok kami (8 orang) sepakat untuk mengikuti kegiatan tanam pohon pada hari sabtu, karena kami tak berminat ngecamp disana. Sekitar pukul 04:50 WIB kami berangkat dari rumah Kak Lilie di Salatiga menuju ke Glamping Merbabu 360 dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Panitia menyediakan sarapan, snack dan makan siang gratis.
Pukul 08:40, setelah upacara dan briefing selesai, para pendaki yang terbagi dalam tiga zona, yaitu hijau, kuning dan merah, dan secara berkelompok menuju ke lokasi penanaman yang jaraknya pun berbeda.
Di tengah perjalanan setiap pendaki diberi satu bibit tanaman. Saya mendapat bibit tanaman puspa. Sedangkan informasi yang saya dapatkan, ada juga bibit tanaman salam dan kayu putih.
Melansir dari lindungihutan.com, pohon puspa (Schima wallichii), sering digunakan untuk mereboisasi hutan. Pohon yang batang kayunya bersifat tunggal dan kokoh ini bisa mencapai 40 meter tingginya. Selain itu pohon puspa pun cukup kuat menahan panasnya api ketika terjadi kebakaran hutan.
Pin pita merah kecil sudah terpasang di kaos atau jaket kami, ini artinya kami memilih area tanam pohon di lokasi terjauh sekitaran pos bayangan. Smartwatch yang saya pakai mencatat jaraknya sekitar 1.2 km. Treknya tentu saja menanjak, namun dengan suasana alam pegunungan yang indah sungguh menyenangkan dan menyejukkan hati kami.